Share

87. Terluka

Beberapa jam sebelumnya.

"Kita turun sekarang, Tuan?"

Sam sudah tidak tahan lagi hanya duduk diam, jadi penonton.

"Tidak! Biarkan dia menyelesaikan sendiri masalahnya."

Sayangnya, perintah Adiraksa memaksa Sam untuk tetap berada di tempat.

"Tapi Tuan Muda sepertinya terluka."

"Aku tahu batas kemampuannya." Adiraksa masih memperhatikan Dewa yang sesekali memegangi perutnya yang terluka di tengah perkelahian. "Sebaiknya kita pergi sekarang."

"Baik, Tuan."

Kendati ingin membantu, tapi perintah Adiraksa yang utama harus Sam patuhi.

Adiraksa bersikap seperti ayah yang tega meninggalkan putranya yang terluka, dan tetap harus menghadapi lawannya. Meski tidak sendiri, seharusnya Adiraksa mengkhawatirkan Dewa yang jelas sedang menahan sakit.

Hal itu dilakukan lantaran Adiraksa ingin melihat jiwa kepemimpinan putranya. Bukan hanya sebagai kakak bagi para pemuda klubnya, tetapi juga sebagai kepala keluarga dan pemimpin ADS Group. Dewa dituntut harus memiliki kesiapan tidak hanya secara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status