Share

83. Masa lalu Floren dengan Roland

"Lebih baik kita pergi sekarang."

Beralih dari Roland yang akhirnya pergi membawa kekecewaan. Raut wajah Floren berubah hangat saat menoleh, dan mendengar Dewa tengah berbicara dengannya.

"Terima kasih. Akhirnya kau datang juga."

Tapi begitu Floren merentangkan tangan hendak memeluk, Dewa segera menghindar. "Kita perlu bicara."

Kendati sempat kecewa, tetapi Floren tetap memberi anggukan setuju. "Kita kemana sekarang?"

"Yang pasti bukan di sini." Dewa menunjuk mobilnya. "Bisa pergi sekarang?" Melihat Floren seperti sedang berpikir, Dewa yang sudah tidak bisa lebih lama lagi berada di tempat itu, memastikan apakah Floren mau ikut dengannya.

Ternyata Floren hanya kembali mengangguk, dan Dewa segara menggunakan pintu belakang untuk wanita itu.

Namun, saat tahu dirinya duduk sendiri di belakang, Dewa lebih memilih duduk di samping kemudi, Floren jelas merasa kecewa. Bukan itu yang diharapkan. Akan tetapi tidak mungkin mengungkapkan kekecewaannya sekarang, Floren lagi-lagi hanya bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status