Share

75. Pilihan sulit

"Jangan khawatir Tuan, aku akan pergi begitu Kak Dewa datang," ujar Melati setelah cukup lama terperangkap dalam keheningan.

Sejak kepergian Dewa, Melati duduk berhadapan dengan Adiraksa sudah dari satu jam yang lalu. Tapi tak sekalipun Adiraksa membuka mulut. Sehingga Melati mulai dihinggapi rasa was-was, apa yang sebenarnya pria itu pikirkan tentang dirinya?

Sebenarnya Melati bisa langsung meninggalkan penthouse mewah Adiraksa malam itu juga. Hanya saja ia tidak ingin membuat Dewa khawatir dengan memilih pergi daripada bertahan—menunggu sampai Dewa kembali, seperti yang diperingatkan sebelum Dewa tergesa pergi tadi.

Kendati masih sangat awal untuk menilai Dewa sosok kakak yang baik. Tetapi tidak tahu kenapa, hati Melati seakan bisa melihat ketulusan, serta kesungguhan Dewa yang layak menjadi kakak laki-laki seperti yang selama ini diinginkan.

Mungkinkah hal tersebut terjadi lantaran Melati terlalu banyak berharap?

Lantas, bagaimana jika ia salah?

Nyatanya sekarang, berada di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status