Share

77. Luka yang sama

Dewa kembali turun dengan wajah yang lebih segar.

"Ingat. Apapun masalah kalian, bicara secara baik-baik. Jangan sekali-kali kamu berkata kasar pada putri mama."

Fatma langsung memperingatkan begitu Dewa duduk di samping Tika. Setelahnya Fatma membawa Arkhan naik untuk ditidurkan.

Sepertinya bayi itu juga paham masalah yang sedang terjadi pada kedua orang tuanya, terbukti saat merasa Dewa di dekatnya—-Arkhan langsung melepaskan diri. Kendati masih sempat mengecapkan bibir berkali-kali dengan mata mengerjap-ngerjap pelan, akhirnya bayi itu tertidur.

Melihat keposesifan Fatma pada istrinya, Dewa hanya mendesahkan nafas sekali sebelum mulai bicara. "Apa seharian ini dia merepotkanmu?"

"Tidak. Tadi dia hanya terkejut saat ada petir. Untuk itu, aku membawanya turun."

Tika terpaksa berbohong mengenai penyebab rewelnya Arkhan yang tidak diketahui pasti. Sebenarnya Tika sangat ingin tahu kemana seharian itu Dewa pergi di hari libur, berangkat pagi buta dan pulang saat sudah larut mal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status