Share

Bab 15. akhirnya ....

Mataku terpejam saat itu juga sampai bibir kami akhirnya saling bertemu, Aku yang tersadar cepat melepasnya. Lalu dengan malu-malu mundur teratur, mengambil boneka Beruang yang masih berada di dalam box mesin capit.

Ternyata wajah mas Andi juga memerah sepertiku, sekilas aku melihatnya dan langsung berbalik tersipu malu sambil terkekeh kecil.

“Ayo mas, ini sudah lama sekali, bahkan sudah mau sore,” ajakku.

“Kita beli makanan masak saja, pasti sampai rumah kamu sudah lelah.” Aku mengangguk mendengar saran mas Andi, hanya saja melihat lembaran uang yang dia keluarkan untuk membeli makanan masak membuat aku tidak rela.

Rasa hati ingin melarang, apa daya sudah dipesan. ‘Sayang banget sih duitnya, hari ini kita beruntung belum tentu besok Mas bakalan bisa dapat duit sebanyak itu lagi,’ batinku.

Bahkan aku mengigit-gigit ujung bibir merasa banyak sekali yang dibelanjakan mas Andi. Pasti ini akan menjadi masalah lagi nantinya, Ibu akan bertanya banyak hal.

Bagaimana kami mendapatkan uang? Ke
Nocil Bawel

Savage, sumpah suka banget sama tinakan Inggit. Pokoknya tidak bisa di tidas tapi juga bisa di tindas. Waduh maksudnya gimana ya ? kira-kira menurut sobat Inggit, bener ngak sih kalau pendapat aku tentang Inggit seperti itu? jawab di kolom komentar ya

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
mantap... seneng sampe rasa ingin ikut nampol wajahnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status