Share

Bab 18. Rayuannya.

Aku benar -benar terpojok saat ini, bahkan senyum nakal di wajah mas Andi membuatku seperti salah tingkah.

“Kamu cantik, aku suka lihat wajahmu yang tegang seperti ini. Membuatku semakin penasaran,” bisiknya di teligaku.

Aku menelan saliva saat merasakan napas mas Andi berbicara melalui celah telinga, membisik seperti sebuah aliran listrik yang di luar nalar. Hingga suara mas Andi terdengar lagi, menyusup samar.

“Bisa kita segera selesaikan beres-beres nya, aku sudah lelah.” Mendengar kata lelah membuat aku tersadar mas Andi sudah kembali mengambil beberapa wadah, untuk meyusun makanan dari restauran yang sudah kami beli.

Melihat mas Andi tersenyum nakal, yang sesekali menertawakanku membuat wajahku memerah dan malu. Bahkan ada rasa kesal igin rasanya mengumpat pria itu saat ini juga, hanya saja aku takut terdengar Ibu.

“Awas kamu mas, kalau sudah di kamar lihat saja. Ngak akan aku kasih ampun,” gumamku yang mencuci ayam dan ikan di wastafel. Perasaan kesal campur malu kulampiaskan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
tau gak baca ini aku ngerasa ada pesan-pesan penting yg di sampaikan sama kak Noci Bawel... dari kunang-kunang yg di sisipkan... membuat aku yakin bahwa kita bisa menyinari diri sendiri... good. job.. otw lanjut bab berikutnya love you kakak penulis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status