Share

Bab 26. Wawancara

“Mas aku mau bergegas, takut terlambat,” ujarku berpamitan dengannya.

“Semangat, ya,” ucapnya mengepalkan dua tanggan sambil terus memberiku semangat.

“Mas mau pulang makan? Aku sudah siapkan makanan untuk Mas, sengaja aku simpan di kamar kita, di meja yang biasa untuk sarapan,” ucapku lagi.

Dia hanya mengangguk tangannya seolah menyuruhku untuk bergegas. Saat itu juga aku meninggalkan mas Andi, sambil terus melambaikan tangan. Aku masih tampak malu-malu, mengingat kelakuan konyol yang aku lakukan.

Sambil jalan sedikit langkah lompat girang, bagai anak kecil yang menari-nari di jalanan. “Semoga wawancaranya lancar, aku sangat deg-degkan,” gumamku sepanjang jalan.

Tepat di depan mal Srikandi, aku bingung harus ke mana. Tidak mungkin aku mencari ruagan staf mengelilingi mal sebesar ini. Menarik napas panjang aku memberanikan diri bertanya kepada sekuriti.

“Maaf Pak, saya mendapat panggilan wawancara ini.” Aku menunjukkan pesan singkat di smartphone milikku.

“Oh, ini Wibu milik The nex
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status