Share

Bab 25. Terserah Maumu

Aku menghindari perseteruan itu, biasa kak Naysila akan mencari gara-gara lagi jika merasa di abaikan. Walau kecewa banget dengan cara Ibu berbicara, lebih baik aku tetap mengalah untuk sementara waktu.

“Nggit, tolong ambilkan sosis itu dong,’' pinta kak Naysila lagi.

“Aku masih sibuk,” jawabku tanpa mempedulikannya.

“Kamu cari gara-gara ya, dari tadi!” Suaranya meninggi, tapi hanya aku balas dengan senyuman sinis. Melepas apron yang aku kenakan saat ini, lalu meninggalkan dia begitu saja.

Mengambil sapu untuk melanjutkan membersihkan ruangan demi ruangan, seperti yang aku duga dia akan tetap mencari masalah denganku. Sengaja kak Naysila membuang kulit apel di lantai, aku menyapu dan dia mengulang lagi.

Siapa saja kalau di buat seperti itu pasti akan naik pitam, apa lagi aku bukan seperti anak tiri yang bisa di bully habis-habisan. Spontanitas kuambil kulit apel yang berceceran dilantai, lalu aku jadikan satu sama piring buah miliknya.

“Mohon maaf, kalau mau makan buah tolong perhatik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status