Beranda / Urban / Suami Miskinku Ternyata Konglomerat / Bab 11. Kelaparan atau Ribut?

Share

Bab 11. Kelaparan atau Ribut?

“Tapi aku lapar, Mas.” Dengan suara pelan aku berbicara di samping mas Andi.

“Sabar, nanti kamu bisa makan. Tunggu di sini dulu ya Mas berangkat kerja, bentar saja,” bujuknya.

Bibirku manyun tidak terima, ‘Emang dia mau bawa makanan dari mana? Mau berangkat kerja terus bawa makanan, secepat apa dia dapat uang? Buat bayar kos saja enggak bisa.' Itulah pikiran yang aneh melintas begitu saja.

“Kenapa bengong?” tanya mas Andi yang menatap wajahku yang masih manyun. Aku hanya mendengkus dan meninggalkannya begitu saja tanpa menjawab pertanyaanya, agar dia paham kalau aku marah atas saran tidak masuk akalnya itu.

Baru saja pintu terbuka nyonya besar Ana Rahma sudah berdiri di hadapanku saat ini, dengan kedua tangannya terlipat di depan, menatapku bagai tersangka.

“Inggit, kamu lupa sama perjanjian semalam? Ibu tunggu dari pagi, suamimu yang miskin itu bahkan tidak terlihat batang hidungnya.” Mendengar setiap kata demi kata yang keluar dari bibir Ibuku, seperti aku merasa terlahir dari timun
Nocil Bawel

Waduh, kira-kira Ibunya mandi air pel engak ya ? tapi, keren biar di tindas Inggit masih bisa berusaha kuat dan melawan, penasaran kisah cinta setelah pernikahan apakah bisa romantis ? kalian yang sependapat dengan aku komen ya.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tanzanite Haflmoon
sebenarnya ibunya juga ada baik sedikit. Tapi aku kok geregetan juga , mudahan ibunya kena air pel, cuma klo kena air pel gak bahaya kah buat Inggit , penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status