Beranda / Romansa / Suami Bayaranku Ternyata Big Boss / 48. Jantungnya Mulai Tidak Aman!

Share

48. Jantungnya Mulai Tidak Aman!

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-19 15:47:47

“A-apa? Kau bilang putriku cacat?!” Thesion mendengus dengan gigi terkatup.

Kemelut amarah pun menyelimutinya, saat melihat mata anak perempuannya berkaca-kaca.

Thesion menatap Lewis kian tajam dan melanjutkan. “Beraninya kau menghina putriku. Tuan Logan, putra Anda—”

Belum tuntas ucapan Thesion, mendadak Logan berdiri dan langsung menampar Lewis.

“Kau pasti masih mabuk, ya?!” tukas Logan dengan tatapan membara.

Semua pasang mata tercengang. Logan yang biasa menghukum Lewis di belakang, kini kelepasan karena putranya terlalu lancang.

Namun, iblis berjas itu segera membungkuk pada Thesion seraya berkata, “mohon maaf, Tuan Thesion. Putra saya salah, saya yakin dia tidak bermaksud menghina putri Anda.”

Thesion melirik Lewis. Logan pun menendang kaki putranya dan memaksa pemuda itu berlutut.

Dengan seringai berbahaya, Lewis pun berujar, “maaf, saya bersalah.”

Pertemuan keluarga yang harusnya membahas rencana pertunangan malah hancur. Putri Thesion menangis karena merasa terhina, sehi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading semuanya ♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   49. Aku Akan Membunuhnya

    “Saya benar-benar mohon maaf, Direktur. Saya baru saja bangun, dan tas kerja saya sudah acak-acakan. Saya pikir ada yang mencurinya, maaf ini salah sa—” “Sepertinya aku tahu siapa yang mengambilnya!” Annelies menyambar sebelum ucapan Cloe tuntas. Dia menatap tajam arlojinya. Masih ada sekitar empat puluh menit sebelum rapat di mulai. “Nona Cloe, maaf saya harus pergi. Saya akan meminta orang untuk menjaga Anda di sini.” Annelies berniat mangkir, tapi Dan Theo segera menahannya. “Tunggu, apa dokumen itu sangat penting?” Pria itu bertanya. “Dokumen itu berisi bukti penggelapan dana dari perusahaan cangkang milik Kak Logan. Aku harus membawanya ke rapat pemegang saham untuk menjatuhkannya!” sahut Annelies dengan leher tegang. “Kau tahu? Sepertinya Perawat pria tadi yang mengambilnya!“ Ya, sekilas Annelies mengenali logo perusahaan cangkang yang ada di bagian depan dokumen. Sialnya perawat tadi buru-buru pergi dengan gelagat mencurigakan. Tapi itulah yang menguatkan dugaannya. “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   50. Aku Tidak Mau Kau Dipenjara

    ‘Annelies?!’ batin Dan Theo menatap tegang.Tangannya mengepal kuat mendapati sang istri dalam bahaya. Ya, Annelies yang sebelumnya diminta Dan Theo menunggu di mobil, langsung keluar setelah mendengar bunyi tembakan. Dirinya khawatir jika suaminya terluka, jadi dia tidak bisa berpangku tangan.“Jatuhkan pisaunya!” tukas Dan Theo memerintah tajam.Namun, si perawat gadungan malah sengaja memprovokasi dengan menempelkan sisi tajam belati ke leher Annelies.“Da-dan Theo ….” Annelies bertutur lirih selaras dengan lampu terowongan kereta yang berkedap-kedip. Napasnya tercekat begitu merasakan ujung belati yang dingin akan mengoyak kerongkongannya. Namun, saat lampu menyala terang, Annelies seketika tersentak karena Dan Theo tiba-tiba ada di hadapannya. Suaminya itu memegang belati dan dengan kuat menjauhkannya dari leher Annelies, tanpa peduli tangannya terluka.‘Da-darah!’ batin Annelies membelalak saat gelenyar merah menetes deras dari telapak tangan Dan Theo.“Kau lukai wanita ini se

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   51. Sayang Sekali Kau Masih Hidup

    Iris Annelies gemetar saat Logan keluar lift.“Ini rapat pemegang saham. Mana mungkin baru dua puluh menit langsung selesai?!” Annelies berkata dengan wajah tegang.Mendengar itu, Logan pun menyeringai. “Adikku, kau seorang pebisnis. Bagaimana bisa kau menyia-nyiakan waktu? Kami semua orang sibuk. Rapat sudah dimulai satu jam lalu!”“A-apa?!” Annelies geram bukan main.Memang karena siapa Annelies terlambat? Sejak awal, Logan memang sudah merencakannya. Bahkan termasuk penculikan!“Yah, memang lebih baik kau tidak hadir dari pada mempermalukan diri sendiri ‘kan? Jika hadir pun kau pasti akan kalah. Bukan begitu, adikku?!” sahut Logan penuh ejekan.Dia memasukan kedua tangan ke saku celana, seraya berkata, “datanglah ke mansion Langford akhir pekan ini. Aku akan menggelar jamuan untuk merayakan posisi baruku.”Annelies hanya bungkam dengan sorot tajam. Mana sudi dia berkumpul dengan para hyena Langford, terlebih Logan yang mencuri jabatannya dengan curang!“Kakak pikir aku akan datang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   52. Kebiasaan Mabukmu Benar-Benar Imut

    “Benar, aku Big Boss!” tukas Dan Theo dengan tatapan serius. Kening Annelies mengernyit, tapi belum sempat menyahut, Dan Theo kembali berkata, “itu julukanku di Miracle Night.” “Julukan?!” Annelies terus menyidik. Sang pria menyodorkan kartu tanda anggota club Miracle Night padanya. Di sana tertulis “Big Boss” sebagai mana samaran Dan Theo. “Semua pekerja di sana memakai nama samaran. Bahkan Kaelus juga, kau bisa mencarinya dengan nama Blackman,” sambung Dan Theo berdalih. Pria itu sengaja menyiapkan alibi ini jika Annelies mengulik identitas aslinya. Ya, tidak ada alasan untuknya mengatakan siapa dia sebenarnya. Sebab bagi Dan Theo, hubungan ini akan berakhir setelah tujuannya tercapai atau kontrak berakhir. Setelah itu dia tidak akan menemui Annelies lagi. Namun, kecurigaan Annelies tak terkikis hanya karena ini. Dirinya mengangkat kartu tanda anggota tadi seraya berkata, “kau pikir aku percaya? Aku tidak bodoh, Dan Theo. Para pria bersenjata itu mengikuti perintahmu. Sangat k

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   53. Mengapa Kau Ingin Tidur denganku?

    *** ‘Ahh … dingin sekali,’ Annelies bergeming sambil menggeliat di bawah selimut tebalnya. Kepalanya yang pusing membuatnya malas bangun. Annelies meringkuk, tapi dia seketika terkejut saat tangannya menatap sesuatu. Begitu membuka mata, wanita itu sontak tertegun. ‘Dan Theo? Dia … tidur di ranjangku?!’ batinnya membelalak. Ingatan Annelies berputar, coba mengingat kejadian tadi malam. ‘Aish, sial! Tadi malam aku minum bir. Apa aku mabuk?!’ sambung Annelies yang buru-buru membuka selimut. ‘Syukurlah ….’ Dia lega karena pakaiannya masih lengkap. Artinya tidak ada yang terjadi dengan Dan Theo tadi malam. Annelies memindai sekitar dan baru sadar ternyata itu kamarnya di penthouse Dan Theo. Namun, alisnya kini menyatu saat menatap sang suami yang masih terlelap. ‘Tapi mengapa Dan Theo tidur di kamarku? Kita sudah sepakat tidak akan tidur satu ranjang. Apa yang kau rencanakan, Dan Theo?’ Annelies menyidik dalam benak. Dari jarak sedekat itu, Annelies bisa merasakan napas

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   54. Kau Memilih Hukuman!

    “Dan Theo, apa benar Velos ada di tangan mereka?!” Kaelus bertanya dengan manik gemetar. Ya, dia dan Velos berasal dari panti asuhan yang sama sebelum masuk ke Organisasi Caligo yang dipimpin ayah Dan Theo. Kaelus melewati hidup dan mati bersama Velos untuk melayani organisasi itu, tapi setahun yang lalu Velos menghilang saat bertransaksi narkoba dengan benua Woll. Itu menyebabkan kerugian besar bagi Organsasi Caligo. Dan Theo yang sudah menganggap Velos sahabat dekatnya seperti Kaelus, tentu tak bisa diam saja. Dia meraih remote dan menyalakan layar proyektor. Di sana tampak Logan Langford sedang keluar mobil. Dan Theo menunjuk lelaki di sebelah Logan seraya berkata, “Casper-asisten Logan Langford. Dia memiliki tato yang sama dengan pria di dermaga itu. Kemungkinan besar Logan dan asistennya ada hubungannya dengan kasus Velos di benua Woll.” “Brengsek! Jadi mereka yang menyerang adikku?!” Kaelus menyambar geram. “Insiden itu sudah satu tahun lalu, tapi kita tidak pernah menemukan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   55. Jika Aku Tetap di Sini, Kau Bisa Dalam Bahaya!

    Annelies berusaha mendorong Dan Theo, tapi sialnya sebelah tangan pria itu malah menarik punggung dan menguncinya. Dan Theo semakin merapatkan tubuh agar Annelies tak ada celah memberontak.‘Sialan!’ Annelies mengumpat.Tangannya yang semula menekan dada sang suami, kini malah mencengkeram kemejanya saat Dan Theo memberinya lumatan mesra. Anehnya, itu membuat desiran aneh merayapi punggungnya. Terlebih tangan kanan Dan Theo yang berada di leher Annelies mulai terasa panas.‘I-ini … ini salah, tapi kenapa aku tidak bisa menghindar? Sial, kau brengsek, Dan Theo!’ batin Annelies tanpa sadar menutup matanya.Dan Theo mendorong Annelies hingga wanita itu terpaksa mundur dan kakinya menatap nakas, tapi pria itu tak peduli. Dia malah mengangkat Annelies dan mendudukkannya di nakas sampai pajangan kuda kecil jatuh ke lantai.“Ahh ….”Sial, desahan lirih lolos dari mulut Annelies. Itu semakin memancing gairah Dan Theo yang terpendam. Pria itu terus mencumbui sang istri sampai-sampai napasnya t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   56. Apa Aku Sejelek Itu?

    “Kita sudah sampai. Mari masuk, Nona Secil.” Lewis membuka pintu untuk gadis tersebut.Secil ragu-ragu meraih tangan Lewis. Dirinya tak bisa menolak karena sudah sampai sejauh ini.“Sepi, ya? Karena ini tempat rahasia saya. Hanya saya yang tahu tempat ini,” tutur sang pemuda membuat Secil sulit menelan saliva.Begitu masuk gedung usang itu, Secil langsung mencium aroma cat yang aneh. Di sana ada beberapa deretan kanvas dengan lukisan abstrak.‘Ah … ternyata Lewis memang melukis di sini,’ batin gadis itu memindai sekitar.“Saya sedang mengerjakan sebuah lukisan. Anda mau lihat?”Secil mengangguk mendengar tawaran itu.Lewis pun menarik kanvas yang semula terbalik di sudut ruangan. Namun, iris Secil sontak melebar melihat gambar wanita yang diborgol dengan sebelah tangannya berdarah.‘Ke-kenapa Lewis melukis gambar seperti ini?’ Secil tertegun dalam hati.“Maaf, apa Nona Secil terkejut? Saya memang memiliki gaya ekstrem dalam melukis. Bukankah setiap Seniman punya gaya masing-masing?” t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   246. Apa Kau Tidak Merindukanku?

    Cloe buru-buru mendorong Annelies ke belakang, hingga kedua wanita itu ambruk tersungkur. “Brengsek!” Seorang pria bermasker hitam yang mengemudikan kendaraan itu mengumpat tajam.Dia memukul kemudi saat gagal menabrak Annelies. “Hah, sial! Kenapa harus muncul jalang lainnya dan membuat misiku gagal?!”Sepasang maniknya seketika melebar saat melirik spion. Dari belakang, rupanya Kaelus berusaha mengejarnya. “Bajingan itu lagi. Kenapa dia sangat merepotkan?!” cibirnya kesal. Detik berikutnya pria bermasker hitam itu dikejutkan oleh deruan pistol yang terarah ke mobilnya. Ya, Kaelus rupanya melesatkan peluru dan berniat menghentikan pria tersebut. Sayangnya, pria masker hitam itu semakin menancap gas hingga mobilnya berhasil keluar dari basement. ‘Hah, sial!’ batin Kaelus penuh umpatan. Iris tajamnya menatap penuh amukan seraya melanjutkan. ‘Apa bajingan itu ada kaitannya dengan orang yang menyerang Dan Theo?’“Tuan Kaelus!” Fokus pria itu teralihkan saat Cloe memanggilnya. Kael

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   245. Kesempatan Ketiga Sudah Habis

    “Kau pikir bisa kabur, jalang sialan?!” bisik pria bermasker hitam itu yang lantas menarik Annelies dengan kuat.“Argh!” Sang wanita memekik seiring tubuhnya yang tersungkur ke lantai.Sikunya yang tadi menatap meja, sekarang mungkin memar karena menghantam kerasnya ubin. Dia menyeret raganya mundur saat pria tadi mengeluarkan belatinya lagi.“Kesempatan ketiga sudah habis. Percuma kau lari karena ke mana pun kau pergi, aku akan menemukanmu!” tukasnya menatap tajam di tengah remangnya lampu.Pria itu berjongkok di hadapan Annelies. Dia menyeringai sengit dan lantas menudingkan ujung belatinya di bawah dagu Annelies.“Ini saatnya membayar harga benda itu dengan nyawamu!” sambung pria tadi yang semakin menekan ujung belatinya.Darah segar tampak menggelenyar ke leher Annelies. Namun, sensasi tegang yang mendominasi justru menyamarkan rasa sakit di bawah dagunya.“Bunuh! Cepat bunuh aku jika kau mampu!” cecar Annelies memprovokasi.“Hah! Sialan!” Pria tadi mengumpat berang.Dirinya berni

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   244. Kau Harus Menebus Dosa-Dosamu

    ‘Hah ….’ Napas Annelies tercekat melihat rekaman video tersebut.Maniknya berubah seluas cakram saat seorang pria tinggi besar, menghantamkan emas batangan pada kepala Feanton. Lelaki tua itu tak sempat menghindar, hingga seketika ambruk ke lantai dengan gelenyar darah yang mengalir deras dari kepala.Annelies yang menyaksikan aksi pria itu sontak membeku. Irisnya terpaku pada sang ayah yang kehilangan banyak darah, tapi pria didekatnya hanya terdiam seolah tak melakukan kesalahan.“Ayah ….” Bulu mata Annelies gemetar seiring eluhnya yang mengalir ke pipi.Sensasi tegang bercampur amarah membengkak dalam dadanya, ketika menilik arloji khusus yang dikenakan pria dalam video. Ya, meski pria itu menutupi wajahnya dengan masker, tapi Annelies sangat mengenali jam tangan yang dia pakai.“Kak Logan, kenapa kau tega membunuh Ayah?! Ke-kenapa … kenapa kau melakukannya?!” tutur Annelies kebak dendam.Tubuhnya lemas. Bahkan sensasi empedu terus naik ke tenggorokannya hingga membuatnya mual.Sem

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   243. Rekaman 20 April?

    “Siapa yang datang?” Annelies bertanya pelan, tapi nadanya menyimpan rasa was-was.“Putra Pimpinan, Direktur. Beliau datang bersama Tuan Casper,” sahut Cloe dari seberang.Annelies terdiam. Jika itu putra pimpinan, maka berarti Lewis Langford. Perasaan tak nyaman semakin mendominasi Annelies. Pasalnya Lewis baru saja mengunjungi kediamannya. Lalu untuk apa pemuda itu mencarinya sampai ke L&F Cosmetic?“Nona Cloe, pastikan mereka tidak masuk ke ruangan saya dan katakan bahwa saya tidak bisa ke kantor hari ini,” tukas Annelies.“Mo-mohon maaf, Direktur. Mereka sedang menunggu di ruangan Anda. Saya benar-benar mohon maaf karena sembarangan membawa mereka masuk,” sahut Cloe terdengar penuh sesal.Ya, biasanya Annelies memang meminta tamu penting menunggu di ruangannya. Jadi Cloe juga melakukan hal yang sama kali ini. Namun, situasinya agak riskan karena sebelumnya Lewis memasang kamera pengintai di penthousenya.“Baiklah, tidak masalah. Tolong sampaikan kalau saya akan menemui mereka ke k

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   242. Kenapa Kau Menanggung Semuanya Sendiri?

    “Aku meminta beberapa orang mengikuti bajingan itu. Mereka menemukannya sudah tidak bernyawa di dermaga De Forte,” tukas Velos dengan amukan tertahan. Kaelus mengusap kasar dagunya, lalu membalas, “kau sudah mencaritahu siapa dia?”“Dia bukan orang San Carlo, aku tidak bisa menemukan identitasnya. Sepertinya dia orang khusus yang dikirim untuk membunuh Annelies. Tapi karena Dan Theo melindungi istrinya, bajingan itu malah menyerangnya!” Velos menjelaskan dengan ekspresi tajamnya. “Apa itu Blackhole? Bukankah kau bilang antek-antek Blackhole yang sering menggunakan racun semacam ini?” Kaelus bertanya seiring alisnya yang bertaut. “Aku rasa tidak, Kak. Bajingan itu tidak memiliki tato Blackhole,” sanggah Velos yang memang masuk akal. “Melihat dia buru-buru dibunuh setelah gagal melenyapkan Annelies, mungkin orang yang menyuruhnya sangat frustasi. Aku akan menyelidiki ini lebih dalam. Dia hampir membunuh Dan Theo, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja!”Sementara di dalam ruang sa

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   241. Bukan Kau yang Ingin Aku Temui

    “Katakan sekali lagi!” ujar Annelies yang seketika memicu antek-antek Caligo berpaling padanya.Begitu Annelies mendekat, dua antek di sana saling melempar pandangan di antara mereka. Salah satu lelaki itu mengenali Annelies.“Hei, dia wanita yang pernah dibawa Big Boss ke sini,” bisiknya pada sang rekan.“Kau yakin?” sahut lelaki di hadapannya.Antek tadi mengangguk samar, tatapannya pun amat serius.Dia beralih pada Annelies seraya berkata, “Nona, sedang apa Anda di sini? Ini bukan tempat yang bisa dimasuki sembarang orang.”“Jelaskan maksud ucapan kalian tadi!” Annelies mendesak mereka bicara.Mereka seketika bungkam. Bisa berbahaya jika keduanya membicarakan tentang Dan Theo. Apalagi tidak ada satu pun di antara antek-antek Caligo itu yang tahu keadaan pastinya.“Nona, Big Boss sedang tidak ada di markas. Kami akan melaporkan kedatangan Anda pada Tuan Kaelus dan Tuan Velos, lalu mengantar Anda pulang,” tutur salah satu antek tersebut.“Tidak, jawab saja pertanyaanku!” sambar wanit

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   240. Aku Harus Memastikannya Langsung!

    ***“Daddy, ini saya.” Lewis berkata setelah mengetuk pintu ruang kerja Logan malam itu.Dari dalam terdengar suara sang ayah yang mengijinkannya masuk. Dan itu membuat Lewis tak ragu membuka pintu.Ternyata di sana ada Casper yang berdiri di sebelah Logan. Mengingat pertarungan yang dia lakukan bersama asisten ayahnya melawan geng Ceko, membuat Lewis jadi lebih santai terhadapnya. Namun, melihat Logan lebih mempercayai Casper dibanding dirinya, sungguh mengganggu pikiran Lewis.“Daddy, saya ingin bicara empat mata,” tukas Lewis melirik Casper sekilas.Casper yang sadar akan keadaan itu pun berkata, “Tuan, kalau begitu saya pamit dulu.”Dirinya menunduk hormat pada Logan dan hendak pergi.Namun, belum sampai beranjak, Logan malah berujar tegas. “Tetap di sini!”“Dan kau, cepat bicara. Karena aku masih ada urusan dengan asistenku!” sambung Logan saat beralih menatap Lewis.Sang putra melirik Casper sinis. Meski tak nyaman, dia tak bisa menentang keinginan Logan atau berakhir diabaikan.

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   239. Dia Bukan Tipe Orang yang Akan Mengabaikanku

    ‘Aku akan menelepon Annelies!’ batin Kaelus yang kini merogoh ponsel dari saku celananya.Belum sampai menekan nomor wanita tersebut, tiba-tiba perhatian pria itu langsung tersita pada bunyi pekak beling yang pecah. Kaelus seketika berpaling ke sumber suara. Agaknya itu berasal dari lantai atas.Namun, tanpa Kaelus tahu, rupanya di sana Annelies sedang berhadapan dengan pemuda yang menatapnya amat sinis.“Hah! Maaf, gelasnya licin. Saya tidak sengaja menjatuhkannya, Bibi!” tukas Lewis dengan raut wajah datarnya.Ya, dia memang Lewis Langford. Entang mengapa tiba-tiba pemuda itu mendatangi Annelies. Mereka tidak pernah akrab, kedatangan Lewis tentunya membuat Annelies curiga.Wanita itu menatap pecahan cangkir minuman yang baru saja dia sodorkan pada Lewis.Dirinya mengangkat pandangan, lalu bertanya dingin. “Kenapa kau mendatangiku?”“Sudah saya bilang, saya merindukan Bibi!” sahut Lewis menatapnya lekat.Sial, kalimat singkat itu malah membuat Annelies merinding. Pasalnya, yang dia t

  • Suami Bayaranku Ternyata Big Boss   238. Hadiah Rumah Pengantin Baru

    “A-apa yang kau katakan? Itu tidak mungkin!” Velos berujar dengan wajah tegang.“Ka-kami juga tidak tahu, Tuan. Tiba-tiba saja, Big Boss mengalami henti jantung. Lalu kami segera memanggil Dokter untuk memeriksanya,” tutur antek Caligo yang bertugas menjaga ruang rawat itu.Ini di luar dugaan Velos. Pasalnya tadi malam reaksi Dan Theo cukup baik terhadap penawar yang dia berikan. Namun, jika jantungnya tiba-tiba berhenti, ini bisa berbahaya!Pria itu menekan belakang kepalanya dengan sebelah tangan, lalu bertanya, “sudah berapa lama Dokter di dalam?”“Sekitar sepuluh menit, Tuan,” sahut antek Caligo tampak gelisah juga.Sensasi pening menyerang Velos. Untuk sesaat, dirinya menyesal telah memberikan penawar tersebut. Dengan tatapan kalutnya, lelaki itu pun menonjok dinding dengan keras. Tangan kirinya gemetar seiring gelenyar merah yang mengalir dari tangannya.Akan tetapi, Velos sama sekali tak merasa sakit pada tangan itu. Justru dadanya sangat sesak, resah karena dokter tak kunjung

DMCA.com Protection Status