Share

Suara dari Balik Pintu

Bianca mendekat, menyentuh pelan pundak Putra. Dengan lekat menatap, dia mengulang, “Putra, kau baik-baik saja?”

Putra tidak yakin. Dia merasa mabuk dan seolah bergairah. “Sebaiknya biar aku yang menyetir,” kata Bianca.

Putra tidak menolak karena meragukan bahwa ia bisa menyetir dalam keadaan yang tidak terkontrol. Membuka pintu mobil, dia berakhir duduk di dalamnya. Bianca tersenyum penuh kemenangan, sedikit meloncat-loncat menuju bangku setir yang terdapat di samping Putra.

Sesekali Bianca menoleh, menyaksikan Putra yang tak henti mencoba mengumpulkan kesadaran dengan terus menggeleng. Itu sia-sia karena obat yang Bianca beri cukup kuat dan akan mencapai titik tertinggi dalam beberapa menit lagi.

Apa yang perlu Bianca lakukan hanyalah cepat tiba sebelum Putra tidak bisa lagi menahan diri dan menyerangnya di dalam mobil.

Tidak diperlukan waktu lama untuk tiba. Putra bisa berjalan sendiri meski sempoyang, Bianca ada untuk me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status