Share

Nagita Meninggal

Bau obat bercampur dengan bau cairan pembersih lantai menguar menusuk indera penciuman. Cahaya matahari berusaha menyusup di balik tirai yang belum tersingkap. Mata mengerjap pelan dengan denyar kepala yang menyiksa.

Bunyi alat pedeteksi jantung adalah alunan nada yang pertama kali terdengar. Jarum inpus menancap di punggung tangan kiriku. Kusapu pandangan ke seluruh ruangan yang sepi dan senyap. Tubuhku terbaring atas ranjang rumah sakit. Ya, aku kembali mengingat peluru dari pistol yang Mas Gilang pegang menembus dinding perutku.

Decit pintu memecah kesunyian, disusul derap antukan sepatu dengan lantai. Pandangan beralih ke arah sumber suara.

Mas Lukman dan Daffa diikuti oleh Mas Gilang. Mereka melihat ke arahku tanpa bicara. Daffa melangkah lebih dekat ke arahku. Sedangkan, Mas Gilang memilih menghempaskan tubuh ke sofa. Wajahnya dipenuhi lebam yang mulai membiru.

"Mbak butuh apa?" tanya Daffa lembut. Telapak tangannya membelai pucuk kepalaku lembut. Binar kasih sayang terpancar je
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status