Share

Cemburu

Selama upacara pernikahan, mas Gilang berusaha menebar senyum. Walaupun aku bisa melihat binar kecewa yang terpancar dari sudut mata elangnya. Dia tidak mendekat hanya menatap dari kejauhan. Khanif mengajakku mengikuti sisi pemotretan di depan rumah. Dia beralasan sebagai kenangan-kenangan sebelum berangkat ke Mesir.

Matahari begitu gagah menyinari taman bunga mawar milik ibu di depan rumah. Cahaya emas menyusup dibalik pohon beringin dan cemara di sisi pagar sebelah timur, menciptakan atmosfer magis yang begitu menggila. Tangan Khanif melingkar posesif di pinggangku seakan menegaskan bahwa aku adalah miliknya seorang. Kenyamanan yang begitu sempurna Khanif tawarkan dengan sukarela.

Di antara deretan bunga-bunga yang mekar dan semarak, Aku dan Khanif berhenti sejenak. Fotografer mengatur pose kami, menangkap momen indah yang merefleksikan cinta Khanif untukku. Mata kami saling bertemu dengan penuh kasih, dan senyum yang mengungkapkan segala kebahagiaan terdalam.

"Kau begitu cantik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status