Share

Vanilla Taste

"Yah, pak Majid itu dulunya mantan supir rumah aku. Dan aku di sini atas ijin beliau. Kamu sendiri?!"

Gilirian Nada menggaruk tengkuk tak enak. Ooh.., rumah ini sedang disewakan ke orang lain. Kalau dilihat lagi, kayaknya cowok ini kaya. Yah, paling dia sedang homestay di tengah kebun. Semacam mencari ketenangan batin gitu. Nada tidak begitu memperhatikan jika Kala memakai tongkat untuk menumpuh tubuhnya.

"Gue kesini karena gue biasa bantuin bapak buat naroh karung-karung itu di sini. Sorry,ya. Gue gak tahu kalau ada lo!"

Kala mengangguk. Dia melihat karung yang dibawa perempuan tadi. Itukan cukup berat, pikirnya sesaat mengamati. Ada perasaan kagum yang terbit di hati Kala saat itu juga.

"Eeh. Kenapa! Lo mau bantuin gue bawa?!"

Kala terdiam. Apa dia sedang menghina keadaan Kala. Jangankan membantu. Untuk jalan saja Kala kesulitan. Ketika Kala menunjukkan keadaannya secara jelas. Nada tetap tidak bergeming. Tidak ada raut-raut kasihan sama keadaan Kala. Tatapan iba yang sering Kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status