Share

(Bukan) Teristimewa

Kala memutarnya. Vanilla sempat curi pandang lewat ekor matanya.

"Yah, karena itu pertama kalinya saya dansa, Pak. Boleh dong kalau saya mau simpan," beber Vanilla agar Kala paham. Kala mengulum bibir dan mengangguk maksum.

"Kalau saya. Itu yang kedua kalinya... ." Dia memberitahu Vanilla. Vanilla jadi penasaran. Kalau begitu yang pertama dengan siapa dong.

"Saya fikir Bapak sering dansa. Kan, bapak orang kaya!"

Kala tertawa. Kenapa ucapan Vanilla dan Nada sama persis.

"Waktu kecil. Saya gak belajar dansa. Tapi saya belajar ilmu bela diri."

Kala membeberkan aktivitasnya. Bahkan Alinea saja tidak belajar dansa.

Gantian Vanilla mengangguk. "Terus Bapak pernah dansa sama siapa lagi dong selain sama saya?!"

Matanya menunjukkan dia mau tahu sekali. Dengan tersenyum tipis Kala mulai cerita sedikit tentang Nada.

"Waktu itu saya dansa sama teman kecil saya. Dia mengajak saya dansa pas hujan!"

Mata Kala menerawang. Dia selalu seperti itu ketika mengingat Nada. Vanilla berusaha terkekeh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status