Share

Musibah Bernama Justin

"Ehm!" Kala berdehem sebagai tanda agar Vanilla tidak begitu kepo dengan urusan pribadinya. Kala bukanlah orang yang senang kehidupannya diusik orang lain. Hanya segelintir orang yang bisa masuk ke dunianya.

"Makanlah..." Kala menyodorkan piring berisi sphagetti yang sudah dibaluri saus dan keju. Vanilla melonggo.

"Lho, kok cuma satu, Pak. Buat bapak mana?"

Kala duduk di depan Vanilla. "Saya tidak terbiasa makan malam," infonya. Namun, Vanilla menggeleng. Dia justru kebalikan dari Kala. Vanilla tidak terbiasa makan sendiri. Jadi sembari menangkupkan tangannya. Dia memohon agar Kala menemaninya makan.

"Hah! Tapi yang di panci sudah habis. Semuanya saya taroh di piring ini."

"Ya udah, Bapak makan bareng sama saya aja. Gih, Pak ambil garpunya," ucap Vanilla. Kala mencibik pelan. Kenapa jadi dia yang diatur wanita itu. Tapi dia tidak ingin mengacaukan makan malam Vanilla akhirnya Kala menurut saja.

"Kamu tau, sphagetti adalah makanan kesukaan mama saya."

Bahkan Kala belajar membuat s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status