Share

Momen Tak Terlupakan

Dia tertunduk sambil mengigit bibir bawah. tetapi satu hal yang pasti, Vanilla ingin Kala melihatnya sebagai seorang wanita. Wanita yang layak berdampingan dengannya.

Bukan sekedar salah satu karyawan pabrik.

Dan andai dansa ini bermula bukan karena Kala berusaha menjaga nama baik sekretarisnya. Pasti Vanilla lebih bahagia.

Vanilla memejamkan mata, lantas dia meletakkan pelipisnya di bahu Kala. Tangannya tak lagi berlabuh di tengkuk tapi sudah menjalar ke rambut belakang Kala. Sesekali meremas seakan takut kehilangan.

Aneh, masa-masa ini belum berlalu. Tapi Vanilla merasa sangat ingin mengulangnya. Mungkin dia berharap waktu bisa terhenti saat ini. Merasa kedamaian berada di pelukkan Kala. Dia menyukai aroma alami tubuh Kala dipadukan harum parfum mahal. Semua itu sudah seperti barang mewah untuknya. Sementara Kala, dia ikut memejamkan mata. Kala terus merinci alasannya berdansa dengan Vanilla.

Yup, demi nama baik dia dan Vanilla, tidak lebih!

Tapi mengapa dia hanyut disetiap gerak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status