Share

Pergi untuk Selamanya

"Karena Bu Naya sedang hamil, jadi saya sarankan jangan melakukan donor darah." Perawat tersebut menuliskan sesuatu di sebuah kertas. "Silahkan temui dokter Andrean untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bu Naya juga bisa melakukan USG, karena Puskesmas kita sudah lengkap layaknya seperti rumah sakit. Jadi …"

"Kami ke batas saja, Mbak. Sekalian membeli sesuatu," potong Naya cepat. Mengusap tengkuknya, merinding melihat tatapan tajam Rendi yang begitu horor. "Terima kasih atas semuanya." Tangannya terulur untuk menjabat tangan wanita paruh baya tersebut.

"Emm, kalau boleh saya tahu, kenapa malah ke batas ya, Bu? Bukankah disini sudah lengkap? Kita juga memiliki alat yang canggih, hasil donasi dari perantau yang ada di kota."

"Tidak kenapa-kenapa, Mbak. Saya hanya ingin melakukan pemeriksaan sekalian jalan-jalan," terang Naya sedikit tidak jujur, karena ia tidak ingin membuat Rendi tidak nyaman dengan Andrean.

Lihat saja, baru saja pria itu bahagia karena Naya dinyatakan hamil, kini ia sudah t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status