Share

Bawaan Hamil

Hujan yang turun semenjak sore, tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti hingga matahari mengintip dibalik peraduan. Menyisakan udara yang begitu dingin dan menusuk tulang, menuntun banyak orang untuk menarik selimut. Melanjutkan mimpi yang sempat tertunda karena suara ayam yang berkokok.

Namun, tidak bagi seorang wanita yang tengah melayani seorang pria. Ia bermandikan peluh, dengan mata yang benar-benar telah mengantuk. Perih ingin menutup dan mengistirahatkan tubuhnya yang telah remuk redam. Melayani tiga orang pria, yang teganya malah meminta para temannya yang lain untuk bergabung.

Di tengah hujan deras dan dinginnya malam, hingga pagi menjelang. Mulut Aira dibungkam dengan tangan dan terkadang benda tumpul. Seakan sebagai balasan atas semua yang ia lakukan selama ini. Mencari kenikmatan dengan modus menjual diri.

Seakan ingin Aira menerima semua keinginannya, tak berhenti pria-pria kesepian menikmatinya. Saling mengundang teman satu sama lain dengan kata "mumpung gratis", tentu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status