Share

Bagian 74. Ambil Kalau Mau

“Mbak Fat, tolong biarkan saya berdua saja dengan tamu itu,” ujarku sambil melirik Fatim.

“Baik, Mbak.”

Fatim keluar, Asti masuk dan duduk di hadapanku. Aku pura-pura kembali sibuk.

“Ada apa lagi kamu menemuiku?” tanyaku sambil tersenyum. Senyum yang kupaksakan.

Ingin rasanya mencakar wajahnya yang bermekap tebal dan berbalut topeng itu. Topeng sok baik padahal sejatinya hobi mengusik.

“Tadi aku ke rumahmu, ternyata kamu nggak ada. Kata ART, kamu sudah mulai kerja lagi. Jadi, aku langsung ke sini.”

Aku terkekeh. “Ya, begitulah. Saking sayangnya Mas Aqsal, sampai-sampai aku tidak boleh keluar rumah dan baru diizinkan sekarang.”

“Ada hal yang harus aku sampaikan ke kamu,” lanjutnya.

“Apa lagi yang harus dibicarakan? Bukankah semua sudah jelas? Lalu, bagian mana yang membuatmu belum mengerti?” timpalku.

Kututup laptop, lalu menatapnya.

“Aku mencintai suamimu. Aku menginginkannya.”

Aku sama sekali tidak terkejut akan hal itu. Sejak memergokinya pertama kali saat itu, aku memang sudah curi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Kok blm update thor
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Tq update ya thor. Makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status