Share

Bagian 63. Dia Ada Manis-Manisnya

“Ayo kita langsung mandi dan salat Zuhur,” ajakku setelah beristirahat beberapa saat. Bukannya menurut, Mas Aqsal kian mengencangkan pelukan.

“Lima menit lagi.”

“Nggak ada alasan untuk menunda salat. Aku sudah memenuhi permintaanmu dan sekarang aku menagih kesanggupanmu yang katanya akan rajin salat itu.”

Aku berusaha duduk sambil membenahi letak selimut untuk menutupi tubuh. Mas Aqsal malah menurunkannya kembali.

“Mas!”

Pria itu terkekeh, lalu ikut duduk. “Selimutnya cuma satu, kalau kamu bawa, aku akan percaya diri mengejarmu. Tapi kalau aku bawa, aku akan memangsamu lagi. Pilih mana?”

Kucubit kuat perutnya.

“Awh! Niha, jangan membangunkannya lagi.”

“Cukup, ya, Mas!”

“Garangnya istriku.”

“Kamu tengkurap, aku mau turun, aku mau bawa selimutnya ke kamar mandi.”

“Ogah.”

“Mas!”

“Kita mandi berdua saja. Ayo.”

Pria itu turun dari ranjang, lalu merentangkan tangan. Aku spontan menutup mata dengan telapak tangan.

“Nggak usah malu. Ayo sini.”

“Kamu dulu aja yang mandi, aku di sini dulu.”

“Ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut......kayak ada manis manisnya.......le mineral dong...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status