Share

Bagian 62. Bulan Madu yang Tertunda

Mas Aqsal menyabar pinggangku, menatapku dalam.

“Aku takut kalau suatu saat uang nafkah itu kamu ungkit-ungkit karena dulu aku berniat pisah sama kamu. Aku nggak mau uang itu memberatkanku.”

“Sejahat-jahatnya aku, tidak mungkin melakukan itu karena aku paham harus memberikan nafkah pada pasangan. Saat kamu tidak ada kemarin, aku mencoba mengeceknya dan ternyata isinya masih benar-benar utuh padahal setiap bulan aku transfer. Di mutasi, tidak ada uang keluar. Mulai sekarang, dipakai, ya.”

“Aku takut sama kamu, Mas.”

Aku menunduk, tetapi Mas Aqsal meraih daguku dan menyuruhku menghadapnya.

“Kalau aku dalam mode kejam, tolong anggap aku ODGJ atau sedang kesurupan. Jangan diambil hati. Karena kadang pun, semua itu di luar kemauanku.”

Aku mencoba tersenyum, lalu mengangguk. Aku paham dengan sakitnya meski dia belum jujur. Mas Aqsal mendekatkan wajah, lalu bibir kami bertemu. Kali ini, kecupannya sangat lembut. Aku pun mengurai terlebih dulu karena ini tempat umum.

“Permisi, ini pesanannya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Tq update ya thor
goodnovel comment avatar
Sri Wulan Dari
lanjutkan Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status