Share

Bagian 48. Terima Kasih untuk Luka Ini

Aku tidak cemburu melihat kemesraan mereka, hanya saja tidak menyangka sahabatku bisa melakukan semua ini kepadaku.

Dua orang dimabuk asmara itu sepertinya belum tahu kalau aku datang.

Ini baru sekali kupergoki. Bukan tidak mungkin setiap hari mereka bermesraan seperti ini. Atau bahkan sudah melakukan hubungan suami istri? Astagfirullah. Pikiranku kotor sekali.

“Tuan sedang sakit, Mbak. Itu temannya menjenguk. Teman Mbak Niha juga, kan?” ujar Mbak Sa, membuyarkan lamunanku.

Kutelisik wajah Mbak Sa yang biasa saja. Sepertinya, dia tidak tahu skandal tuannya dengan mantan temanku itu. Aku hanya tersenyum.

“Ya, dan mungkin sebentar lagi wanita itu akan menggantikan posisiku di rumah ini, Mbak.”

“Apa maksud Mbak Niha? Kenapa bilang gitu? Dari tadi Mbak pilang cerai-cerai terus perasaan.”

Aku menunduk, enggan melihat Mas Aqsal dan Asti yang masih di lantai atas.

“Aku akan menyerah dengan pernikahan ini, Mbak Sa. Aku nggak kuat.”

Kurasakan sebuah elusan di lenganku. Nizam dari tadi tidak be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
ceritanya bagus...cuma jalnan di tempat......
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Terima kasih update nya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status