Share

Bagian 49. Nizam Kalap

Berontak dan melawan tidak ada gunanya. Justru keberingasan pria ini kian menjadi-jadi. Aku terus berontak, tetapi Mas Aqsal tetap berhasil menggagahiku.

Suara gedoran di pintu menjadi lagu pengantar penyatuan kami. Teriakan Nizam dari luar, menjadi saksi betapa aku telah gagal menjaga diriku sendiri. Meski dilakukan suami sendiri, tetap saja ini pelecehan.

Dalam kungkungan Mas Aqsal, aku terus terisak. Sengaja tidak kukeraskan suara sebab hal ini tabu. Meminta tolong pun percuma karena Mas Aqsal seperti kesetanan. Dia sangat liar dan buas.

Dua kali, dia memberiku rasa sakitnya berhubungan. Air mataku berderai. Aku datang ke kandang singa dan singa itu lagi-lagi memangsaku, mengoyakku sampai tidak bersisa. Kedatangan seekor domba meski secara baik-baik untuk berdamai, tetap saja menjadi mangsa empuk sang singa.

“Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kalau kamu meminta talak lagi, justru ini yang akan kamu dapatkan. Ingat itu,” bisiknya saat masih ada di atasku. Tanganku dicekal di atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Merchandise_ Islam
ga jelas banget
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
kok masalahnya gak abis2 thor.....memang apa kesalhan niha.....sampai segitunya agsal.....terus apa hubungan agsal dengan asti.......ah thor cerutanya jalan di tempat muluk...
goodnovel comment avatar
Yuni Ernawati
I Ini sebenarny masalah ny apa sih kok asqal kesan ny benci banget sama niha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status