Share

Bagian 54. Kasihan Tuan

‘Mental Tuan tidak stabil.’ Kalimat Mbak Sa membuat bahuku terkulai. Tulang-tulang di tubuhku seolah-olah melemas.

Sekelebat bayangan kekejaman Mas Aqsal kembali berputar. Pantas saja perilakunya sangat aneh atau bahkan menakutkan dan di luar nalar. Pria itu seperti menarik-ulur diriku semaunya. Dia kadang baik, tetapi lebih banyak kejamnya.

Aku sendiri tidak tahu pasti sebahaya apa penyakit mental itu bagi orang di sekeliling penderitanya.

Mbak Sa memegang sekilas lembut telapak tanganku. “Tuan memang sehat secara fisik, tapi tidak dengan jiwanya.”

“Dia gila? Sakit jiwa? Ah, saya sudah tahu sejak dulu.” Aku mencoba tertawa, mengabaikan kabar mengejutkan ini.

“Makanlah dulu. Nanti saya akan cerita.” Mbak Sa menata makananku, tetapi aku pegang tangannya.

“Biar saya sendiri. Tapi nanti saja makannya.”

“Sekarang, Mbak. Saya lihat Mbak Niha makin kurus.”

“Baiklah.”

Aku mengalah. Kulepas mukena, lalu mulai melahap masakan Mbak Sa. Sangat nikmat.

Setelah makananku habis, Mbak Sa kemudian b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status