Share

Bagian 51. Kebakaran

“Kamu itu licik, Mas. Kamu itu baji*ngan!” desisku.

“Kamu tinggal pilih. Mau mengorbankan pesantren beserta isi dan santrinya, juga adikmu yang mendekam di penjara demi keras kepalamu itu, atau kamu balik pulang ikut aku dan semuanya akan aman terkendali lagi.”

“Aku minta pisah. Satu hal itu saja. Aku mempersilakanmu bahagia bersama Asti. Apa itu sulit? Kurasa enggak? Tapi masalahnya malah melebar ke mana-mana.”

“Dan aku sudah bilang puluhan atau bahkan ratusan kali kalau aku tidak akan menceraikanmu. Apa kamu kurang paham atas satu hal itu?”

Aku sungguh tidak habis pikir dengan pria ini. “Mas, jangan egois. Aku berhak bahagia, dan kamu juga bebas bahagia bersama Asti. Dan bahagiaku adalah pisah darimu.”

“Niha, pilihan hanya dua. Kembali sama aku, atau pesantren dan semua penghuninya ini akan jadi tumbalnya. Pilih sekarang juga.” Mas Aqsal bersedekap. Ia lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya. Entah apa yang dilakukan dengan ponselnya itu.

Aku melangkah, tetapi ditahan olehnya.

“Kita h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Wirdayulis
bosan nunggu up nya,,,
goodnovel comment avatar
Ninik Djatiningsih
aku kok bosan y ... lihat jalan ceritanya ... hanya itu itu saja ...
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
waduh agsal kalau cinta ngomong aja......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status