Share

Bagian 47. Mas, Aku Pergi Dulu

Mataku melebar saat Nizam berbicara ngawur seperti itu. Sepertinya, adikku itu sangat marah. Aku menggandeng lengannya, mencari tempat agak jauh agar percakapan kami tidak didengar oleh Ustaz Sauqi.

“Zam, dengerin Mbak. Mbak mau ke rumah Mas Aqsal diam-diam untuk mengambil surat nikah buat daftar gugatan cerai, bukan mau piknik sampai kamu harus ikut. Habis itu Mbak balik, lalu baru Mbak urus di pengadilan agama. Karena kalau Mbak minta secara baik-baik, mungkin tidak akan dikasih. Dan kalau mengurus di kepolisian, takut ribet. Langkah ini dulu aja Mbak ambil. Kalau sudah mentok, baru nanti ngurus di kepolisian."

“Tapi itu sangat berisiko, Mbak. Emang Mbak tahu di mana Mas Aqsal menyembunyikannya?”

Aku menggeleng. “Tapi Mbak akan berusaha.”

“Sekarang ikut aku dulu. Karena kalau Mbak nekat kayak gini dan diculik lagi, aku nggak tenang sekolah.”

Aku bersedekap. “Apa Ustaz Sauqi yang bilang ke kamu kalau Mbak mau pergi dan tadi hampir diculik?”

“Siapa lagi selain dia? Aku sekolah dulu sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zumrotul Hamamah Busri
Ditunggu update ya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status