Share

Bagian 45. Apa-Apaan ini?

Aku tersenyum, tetapi mataku menangis. “Lihatlah, bahkan kamu pun sudah mulai berbuat kasar ke Mbak.”

Kudorong tubuh Nizam agar ia keluar. kemudian kukunci pintunya dari dalam.

Tubuhku merosot di pintu. Aku benci semua keadaan ini.

“Mbak, maafin aku. Mbak jangan keras kepala seperti ini. Jangan gegabah. Kita akan ziarah ke kuburan Mama Elena, tapi nanti, oke? Sekarang buka dulu pintunya.” Gedoran dan teriakan Nizam masih jelas terdengar. Aku tidak peduli.

Aku keras kepala katanya? Aku hanya ingin bertemu dengan Mama meski sudah berupa gundukan tanah. Apa itu salah?

Kematian Mama bisa juga ada andilku di dalamnya. Kalau saja aku tidak meminta Mas Aqsal menikah lagi, kalau saja istri baru Aqsal bukan Dinda, tetapi wanita yang lebih salihah dan bisa menggantikan posisiku merawat Mama, mungkin beliau masih ada sampai sekarang. Aku dibayangi penyesalan mendalam.

Mama, sayap pelindungnya untukku telah hilang. Selamanya. Lebih parahnya lagi, aku tidak berada di sampingnya saat sayap itu terb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Els Noya
perempuan gob.... k yg keras kepala
goodnovel comment avatar
Deburan Ombak
lanjut kak thor..
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status