Share

Tikus yang Terpojok

“Yah!” Antaguna tahu pasti apa arti tatapan Lunaya terhadap si gadis bisu, dia terkekeh. “Kau boleh meremehkan dia hanya lantaran dia yang bisu. Tapi kau tidak akan menyangka bahwa dia jauh lebih kuat daripada aku sendiri.”

Lunaya mereguk ludah. “Oh, aku akan mengadu nyawa dengan kalian berdua!”

“Bukankah kau sudah memulai itu?”

“Bajingan …”

Swiing!

Angin tajam kemerah-merahan itu kembali berkelebat ke arah Antaguna, kali ini dalam gerakan menebas serata tanah.

Pria tinggi besar tanggapi serangan tebasan mengandung tenaga dalam tinggi itu dengan tenang.

Jaring Jerat Naga berpilin lagi, lalu digerakkan sedemikian rupa, dan ujung lainnya ditangkap, kini Antaguna menggunakan dua tangan memegang kedua ujung jaringnya.

Angin tajam berdesing, menderu kencang, dan Antaguna menyilangkan jaringnya di depan dada.

Triiing!

Ia mampu menahan itu meski pijakan kakinya harus bergeser, seperti terseret hingga dua langkah ke belakang.

Crass!

Antaguna menyeringai sebab pecahnya serangan angin tajam itu
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Dadang Purnama
lanjut thor...keren
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status