Share

Hal Mengenaskan

‘Ini seperti sebuah penolakan!’

Antaguna mengernyit dan kerutan di keningnya semakin banyak. “Apa yang kau maksudkan itu, Bungo?”

Sang gadis menggeleng cepat. Bukan saatnya untuk membahas hal ini lebih jauh, pikirnya. Oleh sebab itu, Bungo kembali melanjutkan langkahnya. Dan Antaguna terpaksa mengikuti sang gadis.

Kembali ke sebidang tanah landai di puncak timur Gunung Kerinci, Aslan tidak seperti para pengikut si Gagak Api lainnya. Bagaimanapun, dia tidak meminum cairan itu sebelumnya, cairan yang telah diminum semua orang termasuk Karan dan Karin ketika mereka masih di rumah sang datuak.

Cairan itu sendiri adalah sejenis ramuan yang pernah digunakan oleh Lingga, atau si Tabib Sakti yang tinggal di belakang pasar Nagari Lima Koto. Ramuan itu sesungguhnya hanya akan digunakan oleh sang tabib bila hendak mengobati mereka yang tertembus pedang atau anak panah, misalnya. Untuk membuat mereka tak merasakan sakit selama pengobatan berlangsung. Dengan kata lain, itu hampir sama dengan obat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status