Share

Api dan Air

“Bagaimana menurutmu?” Si Gagak Api menjulurkan lidah dan menjilat bibirnya sedemikian rupa. “Daripada kau memberikan waktu dan tubuhmu pada si pecundang itu,” ujarnya seraya menunjuk Antaguna, “bukankah lebih baik kau memberikan kesenangan padaku yang seorang titisan Dewa Kegelapan ini, humm?”

Sorot mata Bungo membersitkan kilatan kebiru-biruan, bersamaan dengan itu, tubuhnya telah menghilang.

Swoosh!

Si Gagak Api sempat terkesiap untuk sesaat. Dia tidak menyangka sama sekali bahwa si gadis bisu justru dapat bergerak dengan sangat-sangat cepat.

“Kabut Kahyangan?!”

Dan tahu-tahu, Bungo telah berada di hadapan si Gagak Api dalam keadaan mengambang di udara, serta tinju tangan kanan yang menderu, mengincar wajah si Gagak Api.

Karena sudah tidak sempat lagi untuk menghindar, si Gagak Api merundukkan sedikit tubuhnya, sekaligus menyilangkan tangannya di depan wajah.

Desg!

Tinju berhawa dingin itu tertahan, begitu juga gerakan sang gadis yang untuk sepersekian detik mengambang di udara.

Si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status