Share

Tarian Sang Naga di Puncak Amarah

Puti Bungo Satangkai tidak ingin kehilangan ketenangannya, sebab itulah dia mengabaikan saja Antaguna yang diserang oleh si Gagak Api dengan kepingan Teratai Abadi.

“Jangan berlagak di depanku!” teriak si Gagak Api dengan suara menggelegar bersamaan dengan dia yang menghantamkan dua cakar dalam ajian Gagak Setan-nya ke arah sang gadis.

Bungo datang dan menyambut serangan itu dengan cua cakar dalam Tarian Sang Naga.

Teph! Teph!

Dhumm!

Empat cakar saling beradu, satu dentuman yang bahkan lebih keras daripada sebelumnya tercipta dari beradunya dua tenaga dalam mereka.

Untuk kedua kalinya mereka kembali terpental. Bungo berputar-putar kencang ke belakang, lalu menjejak tanah dengan keadaan setengah berlutut, dan satu tangan yang meremas dada kirinya sebab berdebar-debar tak terkendali. Lalu lelehan darah muncul dari salah satu sudut bibirnya.

Sementara si Gagak Api bersurut cepat seolah ditarik kekuatan besar ke belakang, lalu terguling-guling, dan lantas melentingkan tubuhnya ke udara se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status