Share

Cakar yang Disembunyikan

Puti Bungo Satangkai lantas membimbing Ratna untuk berdiri. ‘Ikutlah denganku,’ pintanya lagi dengan bahasa isyaratnya. ‘Aku akan mempertemukanmu dengan anak-anakmu.’

Akan tetapi, tatapan Ratna kembali tertuju pada si Kumbang Janti, dan Bungo menyadari hal ini.

Begitu juga dengan si Kumbang Janti sendiri, sehingga dia berkata, ‘Engkau sedari tadi memerhatikanku. Adakah gerangan yang hendak kau katakan?”

Ratna menggeleng dengan cepat dan wajah yang semakin pucat.

‘Hei!’ Bungo memegang lagi bahu sang wanita, mencoba tersenyum, dan meyakinkannya. ‘Jangan khawatir. Kami bukanlah orang-orang jahat. Dia juga, aku mengenalnya. Dia pria yang baik.’

Tidak ada pria baik yang tega membunuh seorang gadis yang sudah tidak berdaya! Jerit Ratna di dalam hati.

Bungo lantas berpaling lagi pada si Kumbang Janti, dan kemudian menggerak-gerakkan tangannya sedemikian rupa.

Pria itu mendesah panjang, dan melirik pada Ratna, lalu berkata, “Apa yang dikatakan Bungo barusan kepadaku, Uni?”

Si gadis bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status