Share

Terasa Lebih Dekat

Puti Bungo Satangkai tersenyum tipis tapi juga sangat manis. Bagaimanapun, pendengarannya yang tajam—meski hanya dengan telinga kanan saja, membuatnya dapat mendengar percakapan sepintas tersebut.

“Jangan diambil hati,” ujar Antaguna dengan suara pelan.

‘Tidak, tidak!’ Bungo menggerak-gerakkan tangannya. ‘Tiada ketersinggungan sama sekali bagiku.’

“Bagus, itu sangat bagus.”

‘Kupikir,’ sang gadis menunjuk pelipisnya, ‘dia justru terlihat manis.’

“Oh…” Antaguna membuang wajahnya ke samping, mengunyah makanan di mulutnya dengan sedikit berlainan.

Sang gadis mengernyit. ‘Ada apa dengan dia?’ pikirnya. “Cemburu, kah? Aah, manis sekali!’

“Hei,” kata Antaguna kemudian. “Apakah setelah sarapan ini kau berencana akan langsung berangkat?”

Sang gadis mengangguk.

“Yah,” Antaguna menghela napas dalam-dalam. “Kupikir juga begitu. Semakin cepat akan semakin baik.”

‘Boleh aku bertanya sesuatu padamu?’

Sang pria mengendikkan sedikit bahunya. “Silakan saja. Kenapa kau malah terkesan ragu begitu?”

Bungo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status