Share

Berputih Tulang

“Dengar, Bungo,” kata Antaguna, masih dengan suara rendah. “Mereka adalah orang-orangnya Ambisar, si Gagak Api.”

Puti Bungo Satangkai terperangah. Jadi, penjahat-penjahat itu ternyata berada di bawah bayang-bayang pria yang memiliki kepingan kelima Teratai Abadi? Bagus sekali!

“Yang di tengah-tengah tadi itu,” kata Antaguna lagi, “dia anak tertua si Gagak Api. Usianya sama denganku, tapi aku tidak terlalu mengenal dia. Hanya saja, orang-orang mengatakan bahwa dia justru lebih kejam daripada si Gagak Api sendiri.”

Sang gadis cukup terkesiap mendengar itu. Tidak disangka, pikirnya. Padahal, pria yang dimaksudkan oleh Antaguna itu berwajah cukup elok, bersih, dan tegap. Siapa yang bisa menduga, di balik keindahan ternyata menyembunyikan iblis mengerikan.

“Dia, Ludaya,” kata Antaguna. “Orang-orang menjulukinya si Gading Tunggal.”

Bungo bahkan tidak tertarik untuk mengetahui tentang anak tertua si Gagak Api itu lebih jauh. Dia tidak peduli dengan nama dan gelarnya sama sekali.

“Jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Minang KW
Aduh, geblek banget sih daku ;( selalu ketuker antara barat dan timur. padahal itu maksudnya ke timur bukan ke barat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status