Share

Rasa Bersalah

Puti Bungo Satangkai akhirnya menyetujui usulan si Kumbang Janti. Mereka beristirahat di pinggir hutan. Sementara sang gadis duduk di bawah satu pohon rindang, si pria mencoba mencari-cari sesuatu, sedangkan dua kuda mereka dibiarkan merumput.

Si Kumbang Janti menemukan aliran air yang lebih mirip seperti parit kecil, dan tertutup ketebalan semak belukar.

Tapi itu jauh lebih baik, pikirnya.

Lagi pula, air yang mengalir pelan itu terlihat sangat bening dan bersih. Dan dia memanfaatkan air itu untuk mencuci tangan, wajah dan kepalanya, lalu meraup air dengan dua telapak tangan, dan meminumnya begitu saja.

Dia melirik ke belakang di mana pada saat itu Bungo seperti sedang melamun. Si Kumbang Janti menghela napas dalam-dalam.

“Maafkan aku, Bungo,” gumamnya setengah tak terdengar. “Aku tidak bermaksud jahat. Hanya saja, aku mungkin telah salah dengan melukai bahkan membiarkan Antaguna mati. Dengan demikian, engkau pasti akan membenciku bila kau mengetahui perbuatanku itu nantinya.”

Ia mend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status