Share

Mendaki Gunung Kerinci

Jalan yang semakin menanjak di lereng sebelah utara Gunung Kerinci membuat Sikumbang dan kuda betina coklat keemasan itu mengerahkan kekuatan kaki mereka masing-masing untuk mengantarkan tuan mereka lebih jauh.

Tapi sepertinya itu akan menjadi sia-sia jika terus memaksa kedua kuda itu. Setidaknya, inilah yang dipikirkan oleh Antaguna.

“Hei!” panggilnya pada sang gadis. “Kurasa, akan lebih baik kita tidak menggunakan kuda untuk naik lebih tinggi.”

Puti Bungo Satangkai menghela napas dalam-dalam seraya mengusap-usap leher kuda tunggangannya. Lalu dia mengangguk untuk menanggapi ucapan sang pria.

“Ingat, Kumbang!” ucap Antaguna pada kuda jantan hitamnya. “Jangan kemana-mana, tetaplah di sini, tunggu panggilan dari kami.”

Seolah memahami apa yang diucapkan tuannya, Sikumbag meringkik halus. Tapi sepertinya perhatian kuda jantan itu lebih tertuju pada kuda betina milik Bungo.

“Hah, jantan sialan!” maki Antaguna dengan suara pelan.

Bungo yang mendengar itu hanya bisa tersenyum-senyum. ‘Kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Lilly Nor Laili
sihat ke lama sepi?
goodnovel comment avatar
Panor Budi Tan Batuah
apa kabar Thor ...?
goodnovel comment avatar
Lararang
mudah2n othor sehat selalu, tumben up telat sampai 20hari lebih, semoga tdk kenapa2.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status