Share

Keganasan Sitaralak

Setelah dipermalukan oleh sang gadis, kini kata-kata Datuak Sani itu membuat wajah si pria besar semakin tebal dan merah padam.

Dia lantas berteriak lantang, melompat tinggi, dan menggerakkan kakinya sedemikian rupa.

Di lain kesempatan, Puti Bungo Satangkai mungkin akan kagum pada pria berbadan besar itu yang mampu bergerak lincah dan ringan dalam gerakan menyerangnya. Tapi tidak, sekarang adalah waktu dan tempat yang berbeda.

Serangan tendangan beruntun itu dengan mudah dielakkan oleh sang gadis hanya dengan melontarkan tubuhnya beberapa langkah ke belakang.

Si pria besar semakin menggeram sebab tidak satu tendangannya pun yang mengenai sasaran. Tapi lebih daripada itu, dia merasa si gadis jelita seakan sengaja mempermalukannya dengan tidak mencoba menangkis satu tendangan pun.

Amarahnya seakan meledak-ledak hingga membuatnya kalap, terlebih lagi dia mendengar tawa halus Datuak Sani, sehingga membuatnya kembali menyerang sang gadis dengan membabi buta.

Bungo tersenyum halus. Persis s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status