Share

Bukan Gadis Biasa

Sebenarnya, dengan apa yang baru saja dia dengar, juga ditambah dengan tatapan-tatapan mesum kepada dirinya, Puti Bungo Satangkai sudah punya keinginan untuk segera berlalu saja dari sana.

Akan tetapi, dia sudah berjanji pada Rajo Bungsu untuk mendapatkan sisa semua kepingan Teratai Abadi. Jadi, bila ini harus dengan pertumpahan darah, maka sang gadis dengan sangat rela melakukannya.

Dia menghela napas dalam-dalam, seringai halus muncul di sudut bibirnya, tatapannya juga berkilat menatap pada Datuak Sani, Kadik Aruma, Dalan, dan dua pria berbadan besar itu. Dan terlebih lagi, pada Pandan Arum.

‘Kupikir aku sengaja berlaku sopan maka seorang sakti seperti Anda akan bermurah hati memberikan apa yang sudah menjadi kewajiban Anda.’

Datuak Sani terkekeh. “Kau masih sangat muda, gadis manis. Tidak lebih daripada delapan belas tahun, kurasa. Tapi kau cukup lancang mengguruiku, padahal kau bisu.”

“Tidak ada gunanya berbasa-basi lagi, Sani,” timpal Kadik Aruma yang berahinya sendiri juga sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status