Share

Kengerian Rantai Narako

Antaguna yang baru saja bangkit dan merasa pusing melihat gerakan Pandan Arum yang mendekati Puti Bungo Satangkai. Dia menyadari bahwa dia telah berbuat ceroboh, ternyata semenjak tadi Datuak Sani sengaja memancingnya untuk menjauh dari Bungo.

Hal ini juga sekaligus membuktikan kepada Antaguna bahwa Datuak Sani yang telah kaya akan asam garam dunia persilatan jauh lebih cerdik daripada dirinya.

Menyesal, mungkin tidak berguna lagi, sudah terlambat sementara dia masih limbung, bahkan berdiri saja belum mampu.

Tapi Antaguna tidak berputus asa. Dia memaksakan tubuhnya sendiri, berdiri dengan cepat, lalu kembali mengayunkan pedang lebarnya dengan disertai teriakan menggelegar.

“Aku mengadu nyawa denganmu, Datuak Sani…!”

Swing!

Whoosh!

Dan ternyata Antaguna justru melemparkan pedang besarnya itu ke arah Datuak Sani, sekuat yang ia mampu. Pedang besar berdesing dan berputar kencang.

Sebab jarak mereka yang cukup dekat, serangan Datuak Sani dengan Rantai Narako-nya menghantam keras pedang be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status