공유

Adik dan Kakak

“Kalian keparat!” teriak Pandan Arum dan tidak peduli lagi dengan keadaannya sehingga dia meronta-ronta. “Aku pasti akan membunuh kalian dengan lebih kejam!”

“Dasar bodoh!” tukas Antaguna. “Kau tahu bahwa dengan meronta, maka jaringku itu akan melilitmu semakin kuat. Berhentilah meronta-ronta!”

“Kau bajingan, Antaguna…!” teriak Pandan Arum yang semakin merasakan sesak akibat lilitan Jaring Jerat Naga.

Antaguna membuka matanya, melirik pada Puti Bungo Satangkai yang berdiri di kiri depannya sembari memandangi mayat-mayat di tanah, di hadapan mereka.

“Apa yang akan kau lakukan kepada mayat-mayat ini?”

Bungo mengalihkan pandangannya kepada Antaguna, lalu menggerakkan tangannya, ‘Kupikir lebih baik mereka dikubur saja.’

“Yah,” Antaguna mendesah panjang. “Kupikir juga begitu. Tapi maaf, aku masih tidak bertenaga untuk sekarang. Jadi, kau saja yang menggali kuburan untuk mereka.”

Sang gadis tersenyum tipis dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Hei,” sahut Antaguna. “Kasihanlah sedikit kep
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status