Share

Tentang Perasaan

Antaguna mereguk ludah dan wajahnya bersemu, lalu terdengar Sikumbang yang meringkik halus seolah-olah menertawai tuannya yang sedang mati kutu tersebut di hadapan gadis yang dicintainya.

“Kuda berengsek!” dengus Antaguna dengan bergumam pelan. “Awas kau nanti!”

Tapi lagi-lagi Sikumbang meringkik halus dengan menggerak-gerakkan bulu ekornya yang panjang ke kiri dan ke kanan.

Puti Bungo Satangkai tersenyum lebar. Bagaimanapun, semua sudah terlihat jelas di depan matanya. Sikap pria tersebut telah memberitahukan lebih dari satu kata kepadanya.

‘Kau tahu,’ ujar Bungo kemudian dengan gerakan isyaratnya, ‘saat aku meninggalkanmu di goa di Pantai Sungai Suci itu, aku berjanji bahwa aku akan kembali untuk menemuimu setelah semua urusanku selesai.’

Antaguna membelalak mengetahui itu. “B-Benarkah?” tanyanya dan kemudian mereguk ludah. “K-Kenapa?”

Sang gadis mengangguk dalam senyuman. ‘Sebab aku ingin melihat apakah kau benar-benar memenuhi permintaanku untuk tidak kembali menjadi seorang penja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status