Share

Kawasan Terasing di Tengah Hutan

Wow, itu terdengar seperti dua sejoli yang memiliki hati yang sangat mulia! Puti Bungo Satangkai terkagum-kagum di dalam hatinya.

“Lambat laun, seiring kabar yang berembus, semakin banyak pendekar yang singgah di rumah keduanya. Lalu mereka akhirnya membangun gubuk-gubuk lainnya. Dan semenjak saat itu pula, kawasan itu menjadi terlarang bagi setiap perkelahian. Para pendekar yang datang mungkin hanya sekadar menumpang beristirahat setelah dalam perjalanan yang melelahkan tidak segan-segan meninggalkan uang untuk mereka sebagai tanda terima kasih.”

Yah, pikir sang gadis. Itu sudah seharusnya. Membalas budi dengan cara apa pun.

“Meskipun kedua sesepuh tidak meminta atau menetapkan harga tertentu, namun orang-orang yang semakin lama semakin sering menggunakan rumah mereka sebagai tempat beristirahat tetap memberikan uang, berapa pun itu. Dan mereka akhirnya sepakat—atau semacam keputusan tak tertulis, bahwa tidak dibenarkan seorang pun membawa ambisi masing-masing di kawasan itu.”

‘Aku p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status