Share

Penyesalan Menjadi Kebencian

Nilam meninggalkan si Kumbang Janti yang masih terengah-engah dan tidak berdaya di ranjang di dalam kamar. Dari sana, dia langsung menuju dapur, dan di sisi lain dapur ada kamar mandi, dia memasuki kamar mandi tersebut.

Sementara itu, Suan sepertinya sudah terlelap di kursi bambu di ruang tengah, meskipun terlihat seperti kurang nyaman.

Akan halnya bagi si Kumbang Janti, seketika itu juga dia merasakan dunianya runtuh, lalu menimpanya dengan sangat keras. Sayangnya, hal ini tidak membuatnya mati sebab itu hanyalah bentuk perasaannya yang sedang kerkecamuk, dan itu semakin membuatnya terengah-engah dengan lebih buruk.

Dia ingin menangis sejadi-jadinya, tapi penyesalannya lebih besar daripada kesedihannya, dan penyesalan berujung pada kemarahannya yang menggelegak hingga ke ubun-ubun. Akan tetapi, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk melampiaskan itu semua.

Dan dengan dia yang tidak mampu bergerak kecuali senjata pusakanya itu saja, si Kumbang Janti semakin yakin bahwa sesungguhnya dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status