Share

Kawasan yang Sepi

Si Kumbang Janti mendekati mereka, lalu memeriksa anak perempuan yang hening di dalam pangkuan ibunya.

“Tolong, Tuan,” tangis si wanita. “Selamatkan putri kami.”

Sang datuk yang sedang menyamar itu tersenyum, menghela napas panjang, “Tidak mengapa,” ujarnya. “Kurasa putri kalian hanya pingsan saja.”

Dia juga menemukan luka lebam di pipi si gadis kecil, besar kemungkinan dia dipukul atau ditampar oleh salah seorang dari penjahat itu sebelum akhirnya pingsan.

Lalu si Kumbang Janti tercekat. Entah sengaja atau tidak, tapi yang pasti sebelah dari buah dada si wanita terpampang begitu saja di depan matanya, bahkan nyaris tersentuh oleh tangannya sebab dia masih memeriksa kondisi si gadis kecil.

Dia dengan cepat menjauhkan tangannya, berdeham sembari membuang pandangannya pada si pria.

Tidak, dia tidak sengaja, pikirnya. Bagaimanapun, pakaiannya tadi telah dirobek-robek oleh para penjahat.

“Yah,” ujarnya dengan menganggukkan kepala. “Putri kalian baik-baik saja.”

“Terima kasih,” kata si pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status