Share

Lebih Dahsyat Daripada Harimau

“Kau menggali kuburanmu sendiri, gadis sialan…!”

‘Oh, benarkah?’ sang gadis menyeringai.

Setidaknya, Datuak Sani berpikir bahwa Puti Bungo Satangkai mungkin sdikit putus asa untuk dapat menyentuhnya sehingga dengan nekat berada dalam jarak yang bergitu dekat dengannya.

Dia menggerakkan Rantai Narako sedemikian rupa yang tidak saja akan melibas sang gadis, tapi juga akan melilitnya seandainya dia mencoba untuk mengelak. Kemenangan sudah di depan mata, pikir sang datuak.

Tapi sang gadis melakukan itu bukan tanpa perhitungan. Dia sadar bahwa keadaannya akan semakin buruk bila bertarung jarak jauh—mengingat jangkauan Rantai Narako yang lebih panjang—dan juga akan semakin membuatnya kelelahan, ditambah dengan dia sendiri yang sudah terluka, maka Bungo berpikir untuk mengakhiri pertarungan itu dalam sekali gerakan saja, apa pun risikonya.

Datuak Sani menukik kencang dengan putaran Rantai Narako yang semakin ganas, sesaat lagi akan mengenai sang gadis.

Sebelum itu terjadi, sang gadis menguba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status