Share

Karma Buruk

Melihat benda besar dan berdesing kencang ke arahnya itu, Datuak Sani melecutkan Rantai Narako hingga beradu kuat dengan benda tersebut, menimbulkan suara berdenting kencang, dan dia memanfaatkan tenaga dorongan benda tersebut untuk melontarkan tubuhnya ke belakang.

Crash!

Benda itu ternyata sebuah pedang lebar dan tertancap ke tanah, dua langkah di hadapan Puti Bungo Satangkai.

“Siapa?” teriak Datuak Sani ketika kakinya menjejak tanah. “Keluarlah, jangan menjadi pengecut dengan menyerang secara sembunyi-sembunyi!”

“Aku tidak berniat sama sekali sembunyi darimu!”

Seseorang melesat, berjumpalitan, dan mendarat di samping kanan Bungo. Datuak Sani menyipitkan matanya untuk dapat mengenali pria tinggi besar yang baru saja muncul itu.

“Hei,” bisik pria yang baru muncul itu kepada Bungo. “Kau baik-baik saja?”

Sang gadis terkejut sebab dia merasa mengenali suara itu.

“Antaguna…!” teriak Pandan Arum. “Jangan bilang padaku bahwa kau bersekongkol dengan gadis sialan itu!”

“Antaguna?” Datuak San
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status