Share

1229. Part 7

Kembali dibuat wajahnya meringis menahan sakit. Sementara itu, Ayu Wulan telah selesai bersemadi. Keringat yang mengalir tadi telah lenyap dan dirasakan tubuhnya mulai segar kembali. Begitu kedua matanya dibuka, yang pertama kali dilihatnya adalah sosok pemuda berpakaian hitam.

Buru-buru murid Dewa Pemarah ini mendekat. Sambil berlutut dia berkata, "Bagaimana keadaanmu?"

Dengan berlagak masih kesakitan, Pangeran Pencabut Nyawa membuka kedua matanya. Sejenak dipandanginya wajah si gadis yang sedang tersenyum.

"Luar biasa! Kecantikannya sungguh luar biasa! Aku ingin menikmatinya sekarang, tetapi tidak dengan cara memaksa!" kata Handaka dalam hati. Lalu dengan suara dibuat parau dia berkata, "Terima kasih atas bantuanmu...."

"Ayu Wulan."

"Ayu Wulan."

"Sudahlah. Tak perlu berbasa-basi seperti itu. Lebih baik kau bersandar saja di bawah pohon itu. Ayo, kubantu kau...."

Gairah Pangeran Pencabut Nyawa semakin naik, tatkala mencium aroma alam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status