Share

#83

Author: Amey maharani
last update Last Updated: 2023-08-24 08:12:04

Setelah menjelaskan semuanya, Abi merasa sedikit lega. Karena Zain mau menerima kekurangan dan akan berusaha untuk mengambil hati Aurel.

Zain sudah mantap dengan keputusan nya. Dia ingin menikahi Aurel, sebagai bentuk tanggung jawabnya. Meski, belum ada rasa cinta, namun dengan seiring berjalan nya waktu, rasa itu akan tumbuh diantara mereka berdua.

Zain pamit untuk pulang, karena dia ada keperluan mendesak. Tetapi, dia akan berjanji untuk menemui Aurel dan memulai untuk meyakinkan wanita itu untuk mau menikah dengan nya.

Setelah mengantar Zain, Abi segera masuk dan menuju ke kamar sang adik. Dia juga harus membujuk adiknya untuk mau menerima niat baik dari Zain.

Abi yakin, Zain adalah pria yang baik. Abi juga berharap, agar Aurel mau segera menikah. Dengan begitu, Aurel bisa lepas dari rasa trauma nya.

Karena tidak semua laki-laki itu sama dengan mantan suaminya dulu. Abi menghembuskan nafas kasar, ia mengangkat tangan nya dan mengetuk pintu kamar sang adik.

"Aurel, Kakak ingin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Setelah Pernikahan    #84

    Aurel menghembuskan nafas kasar, ia tak menyangka harus membayar sejumlah uang yang cukup besar jika dirinya berhenti bekerja. Ia menatap Zain dengan kesal, bagaimana tidak? dulu, saat dirinya menandatangani perjanjian kontrak, tidak ada poin yang tertulis tentang dirinya harus membayar ganti rugi. "Jangan bilang, kalau ini hanya akal-akalan Tuan saja, agar saya mengurungkan niat untuk berhenti!" tuduhnya. "Sebelum menandatangani, seharusnya kau lebih teliti!" jawab Zain enteng. "Tapi, seingatku tidak ada poin tentang hal ini! lagi pula, dulu Anda yang sudah memaksa saya untuk menjadi asisten Anda!" Aurel mengingatkan hal itu."Tetap saja, kau harus mematuhi peraturan yang ada! bagaimana, apa masih tetap ingin berhenti?" tanya Zain santai. Aurel terdiam, memikirkan apa yang harus ia lakukan. Jika dia berhenti, maka dirinya harus membayar denda. Jika tidak, dia harus setiap hari bertemu dengan Zain. Itu berarti, dirinya harus siap menghadapi sikap yang mungkin berbeda dari biasan

    Last Updated : 2023-08-25
  • Setelah Pernikahan    #85

    Dengan kesal Nisa berjalan keluar dari ruangan Zain. Di depan ia berpapasan dengan Aurel, ia menatap tajam. pada Aurel dengan tatapan benci. "Ada apa?" tanya Aurel yang merasa heran dengan tatapan tajam. "Kau sudah membuatku dipecat! jadi, tunggu saja pembalasanku!" ucap Nisa dan segera meninggalkan Aurel yang masih kebingungan dengan apa yang diucapkan oleh Nisa. "Dasar aneh," gumam Aurel dan memilih mengabagaikan ucapan Nisa yang menurutnya nglantur itu. "Tuan, ini makan siang Anda!" Aurel mempersiapkan makan siang untuk Zain. Zain segera beranjak dari duduknya dan segera memakan apa yang sudah disiapkan oleh asisten pribadinya itu. Sembari menunggu Zain menikmati makan siangnya, Aurel kembali ke meja kerjanya dan memeriksa beberapa dokumen yang harus ia persiapkan untuk pertemuan nanti. Tanpa terasa waktu terus berlalu, hingga sudah saatnya untuk pulang. Aurel bergegas membereskan mejanya, ia ingin segera sampai di rumah dan segera merebahkan tubuhnya. Setelah selesai, ia s

    Last Updated : 2023-08-29
  • Setelah Pernikahan    #86

    Pagi ini, Aurel sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Aurel mengurungkan niatnya untuk menggerakkan motornya, saat ada sebuah mobil berhenti di teras rumahnya.Aurel sangat mengenali siapa pemilik mobil bewarna putih itu. Bahkan, sang pemilik turun dari mobilnya dan tengah memamerkan senyumnya saat tatapan mereka saling beradu. "Kau sudah ingin berangkat?" tanya Zain. "Ya, kenapa Anda kesini?" tanya Aurel. Terkesan tidak sopan memang, tetapi Aurel merasa tidak nyaman mendapati Zain berada di rumahnya. "Tentu saja ingin menjemputmu!" jawab Zain santai. "Tidak perlu, aku bisa naik motor!" jawab Aurel. "Kalau begitu, biar aku yang ikut denganmu!""Terserah saja!" jawab Aurel dengan acuh. "Biar aku yang mengendarainya!" Zain menyuruh Aurel untuk geser kebelakang dan memakaikan helem ke Aurel. Aurel hanya diam saja tak menolak, percuma saja jika ia menolak pasti Zain dengan seribu alasan nya akan ia keluarkan. Sementara Aurel, sedang malas untuk berdebat. Setelah dirasa siap, Z

    Last Updated : 2023-09-01
  • Setelah Pernikahan    #87

    Byur... Seketika Aurel membuka matanya, saat merasakan ada air yang mengguyur tubuhnya. Benar saja, di depannya ada dua orang pria salah satunya memegang sebuah ember kosong. Ia yakin, air itu sudah disiramkan ke tubuhnya sehingga membuatnya basah kuyub. Ia mengerutkan keningnya, menatap kedua pria yang tak dikenalnya. "Siapa kalian dan mau apa kalian?" tanya Aurel sembari menggerakkan tubuhnya, namun tak bisa karena tangan dan kakinya terikat. "Kau tak perlu tahu siapa kami, yang jelas sebentar lagi kita akan bersenang-senang!" jawab salah satu dari mereka dengan seringaian mesumnya. "Apa maksud kalian? lepas!" Aurel berusaha melepaskan tali yang mengikat tubuhnya, namun tidak bisa. Mereka tertawa melihat Aurel yang terlihat ketakutan sembari terus bergerak-gerak berusaha melepas ikatannya. "Hei, jangan membuatnya takut!" sela seorang wanita yang sudah muncul dari belakang kedua pria asing itu. "Maaf Nona," jawab mereka serempak. "Nisa, tolong aku!" Aurel berharap wanita itu

    Last Updated : 2023-09-06
  • Setelah Pernikahan    #88

    "Nona, minumlah dulu!" Marvel menyodorkan sebotol air mineral kepada Aurel. Tanpa banyak kata, Aurel menerima air itu dan segera meneguknya. Sungguh, dia sangat mengkhawatirkan keadaan Zain saat ini. Pikiran buruk terus menghantuinya. "Terima kasih," ucapnya setelah meneguk habis air dalam botol itu. Matanya menatap Marvel, lalu beralih pada ruang UGD dimana Zain di rawat. Pandangan nya sendu dan penuh kekhawatiran. "Tak perlu kawatir Nona, tuan Zain pasti baik-baik saja!" Marvel mencoba menenangkan Aurel. "Kau yakin Marvel? aku sangat takut jika terjadi sesuatu padanya!" ungkap Aurel jujur. Marvel menghembuskan nafas kasar, jujur dirinya juga merasa kawatir pada atasan nya itu. Tetapi ia yakin tuan nya pasti baik-baik saja. Mengingat, itu hanyalah pukulan kecil bagi tuan nya itu. "Ya," jawab Marvel singkat. Meski sudah mendapat jawaban dari Marvel, tidak menyurutkan rasa kawatirnya terhadap Zain. Berbagai pikiran buruk terus menghantuinya. "Aurel," panggil seseorang yang sud

    Last Updated : 2023-09-09
  • Setelah Pernikahan    #89

    Aurel terdiam mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Zain. Ia menatap tepat di kedua bola matanya. "Tuan dengar semuanya? jangan bilang Tuan hanya pura-pura tidur tadi!" tanya Aurel penuh selidik. "Sebenarnya aku sudah bangun sejak lima menit yang lalu dan aku tak sengaja mendengar percakapan kalian! jadi, kapan kita akan menikah?" tanya Zain dengan santai. "Kenapa tidak langsung membuka mata dan memanggil kami? Tuan tahu bagaimana kawatirnya kami?" kesal Aurel dan enggan menjawab pertanyaan Aurel. Jujur dia sangat malu dengan apa yang ditanyakan oleh Zain, dia juga belum siap untuk memberitahu kapan dia akan menikah dengan Zain. "Jika aku memanggil kalian, ucapan persetujuan untuk menikah denganku tidak akan pernah ada! jadi, kapan kau siap untuk menikah denganku?" Lagi-lagi Zain melontarkan pertanyaan yang sama, karena sedari tadi Aurel seolah enggan untuk menjawab pertanyaan nya. "Seminggu lagi, kalian akan menikah!" kali ini Rindu yang menjawab dengan tegas. "Apa? ini

    Last Updated : 2023-09-14
  • Setelah Pernikahan    #90

    Zain langsung memboyong Aurel kerumahnya. Setelah selesai membersihkan diri, Aurel duduk di tepi ranjang dan melihat kamar milik Zain yang luas. Dari sekian pemandangan yang ia lihat, fokusnya tertuju pada sebuah foto yang menghiasi dinding kamar Zain. Di sana terlihat wanita cantik yang tengah tersenyum dengan lebar menatap kamera. Aurel bertanya-tanya siapa wanita itu? Apa dia adik atau salah satu keluarga Zain? Aurel masih berusaha berpikiran positif saat melihat foto yang terpampang di dinding kamar suaminya ini. "Dia adalah Zalora, mantan tunangan ku! untuk saat ini aku belum bisa menurunkan foto itu! akun harap kau bisa memakluminya!" suara Zain berhasil mengalihkan perhatian nya. Ia menatap Zain tak percaya, "Jika Tuan belum bisa melupakan nya, kenapa kamu menikahi ku?" tanya Aurel yang sedikit kecewa. Belum satu hari saja ia sudah mendapatkan kenyataan dan ucapan yang bisa membuatnya kecewa dari mulut Zain. Lagi pula, bagaimana mungkin lelaki itu menikahinya disaat Zain

    Last Updated : 2023-09-14
  • Setelah Pernikahan    #91

    Aurel membuka matanya secara perlahan, ia menatap langit-langit kamar yang terasa asing baginya. "Aku dimana?" gumamnya dalam hati. Aurel nampak asing dengan kamar yang sekarang ia tempati. Ia ingin bergerak untuk mendudukan tubuhnya, namun tidak bisa. Ia melihat ada sepasang lengan kekar tengah memeluknya dengan erat. Ia melihat siapa pemilik sepasang lengan yang sudah memeluknya dengan sangat erat. Aurel membekap mulutnya yang ingin berteriak saat mendapati wajah Zain begitu dekat dengan nya. "Ah, bukankah Tuan Zain sudah menjadi suamiku!" gumamnya saat mengingat dirinya sudah menjadi istri dari seorang Zain. "Bagaimana aku bisa lupa?" gumamnya lagi dan menghembuskan nafas kasar. "Ada apa? kenapa kau membuang nafas seperti itu?" tanya Zain yang masih setia memejamkan matanya. "T-tidak! bisakah Tuan lepaskan aku? aku ingin ke kamar mandi!" ucap Aurel. "Kau memanggilku apa?" tanya Zain yang langsung membuka matanya. Ia tak terima Aurel yang masih memanggilnya Tuan. "M-mas Za

    Last Updated : 2023-09-17

Latest chapter

  • Setelah Pernikahan    Ending

    Aurel meringis saat merasakan benda tajam menusuk lehernya, tidak dalam memang, namun, membuat lehernya mengeluarkan darah.Reno benar-benar sudah gila, mereka benar-benar tak menyangka jika lelaki itu tega melukai Aurel, wanita yang dicintainya."Jangan," pekik Zain kawatir saat melihat leher Aurel mengeluarkan darah."Kamu boleh minta apapun, asalkan lepaskan Aurel dan jangan lukai dia!" Zain mulai memberi pilihan."Suruh mereka melepaskan senjata mereka dan biarkan kami pergi!" "Baiklah!" Zain memberi kode agar para polisi melepas senjata mereka dan membiarkan Reno membawa pergi Aurel.Untuk sementara Zain harus menuruti apa yang diinginkan oleh lelaki itu. Ia tak ingin, pria gila itu menyakiti Aurel.Setelah yakin, semua polisi melepas senjatanya, Reno mulai melangkahkan kakinya dan memaksa Aurel untuk mengikutinya.Zain dan kedua anggota polisi yang bersamanya, memberi jalan pada Reno dan waspada. Mereka tak boleh gegabah dan berujung menyakiti Aurel.Tiba saat Reno akan melewat

  • Setelah Pernikahan    #112

    Waktu sudah menunjukkan tengah malam, terlihat beberapa penjaga mulai bergantian untuk menjaga rumah itu.Daniel, Zain dan Abi, bersiap untuk menyelinap masuk. Mereka dibantu oleh beberapa polisi. Mereka harus berhati-hati, karena bisa saja Reno melakukan hal yang nekat.Daniel juga menyuruh seseorang untuk menjadi salah satu pelayan di dalam rumah itu. Dari dia lah, mereka tahu keadaan Aurel sekarang."Kopinya datang," ucap pelayan itu mengantarkan kopi untuk penjaga yang berada di luar."Wah, untung kau datang membawa kopi, jadi hilang ngantuk ku!" ucap salah satu dari mereka."Tentu, aku tahu apa yang kalian butuhkan! selamat menikmati." Ucapnya lalu segera meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menikmati kopi buatan nya.Rani, orang salah satu teman Daniel yang menyamar untuk menjadi pelayan di rumah Aurel.Ia melihat sekeliling, semua penjaga dan pelayan sudah ia beri obat tidur. Sudah dipastikan, sekarang mereka tengah terlelap efek dari obat yang dia berikan.Sekarang, tingg

  • Setelah Pernikahan    #111

    Aurel memandangi beberapa menu yang terhidang di atas meja. Hampir seluruh menu, adalah kesukaan nya.Tetapi, tak membuatnya bernafsu untuk memakan nya. Bagaiman bisa ia bernafsu, sementara ia terkurung di dalam rumah yang dulu pernah ia tempati.Tadi, sempat ia ingin kabur, tetapi Reno menyiapkan penjagaan yang begitu ketat sehingga membuatnya tak bisa berkutik."Ayo makanlah, bukankah ini menu kesukaan mu?" Reno memecah keheningan."Mas, hentikan kegilaan ini! bukankah, dulu yang menginginkan kita berpisah itu kamu Mas? dan aku sudah menuruti mu, jadi hentikan semua ini dan biarkan aku hidup tenang dengan keluarga baruku!" pinta Aurel dengan nada memohon.Berharap lelaki yang ada di hadapan nya ini terketuk hatinya dan menghentikan semua kegilaan yang sudah ia ciptakan."Makanlah, ingat! kau sedang hamil dan membutuhkan asupan gizi yang cukup!" Reno lebih memilih mengabaikan ucapan Aurel dan mengambilkan makanan untuk Aurel. Ia begitu kesal, karena Aurel masih bersikukuh dengan pen

  • Setelah Pernikahan    #110

    Zain dan Aurel keluar dari ruangan periksa, ada raut bahagia tercetak di wajah mereka. Zain merengkuh pundak Aurel dan membawa duduk di sebuah kursi."Aku tak menyangka, ada dua anak kita!" celetuk Zain sembari menatap hasil USG yang dipegang Aurel.Aurel mengangguk, membenarkan ucapan sang suami. Ya, dokter bilang anak mereka kembar. Hal itu, membuat Aurel semakin bahagia.Karena menurutnya, ini adalah anugrah yang paling indah dalam hidupnya. Ia tak menyangka, jika akan kembali memiliki anak kembar.Kali ini, dia akan lebih berusaha dengan keras untuk menjaga dan merawat calon anaknya sampai mereka lahir dengan selamat.Ia tak ingin kejadian di masa lalu terulang lagi. Jadi, kali ini dia akan lebih ekstra menjaga kedua anaknya."Kau bahagia Mas?" tanya Aurel menatap lekat sang suami. Ia takut, Zain tidak bahagia! pikiran buruk mulai merasuki otak kecilnya."Tentu saja aku bahagia Sayang, jangan samakan aku dengan lelaki itu! lupakan masa lalu dan kita akan mulai lembaran baru dengan

  • Setelah Pernikahan    #109

    Zain hanya sebentar menatap pada lelaki yang menyandang sebagai mantan suami istrinya itu, lalu mengalihkan tatapan nya pada Aurel.Ia ingin melihat bagaimana reaksi Aurel saat bertatapan langsung dengan mantan suaminya ini. Karena jika Aurel ingin sembuh, Aurel harus bisa melawan rasa takut itu sendiri dengan cara berhadapan langsung dengan Reno.Zain bisa melihat tubuh Aurel bergetar karena ketakutan dan wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Zain meraih tangan Aurel dan menggenggam tangan nya dengan sangat erat. Aurel menatap pada genggaman tangan suaminya dan menatap wajah teduh Zain.Lalaki itu seolah memberinya kekuatan dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Aurel membalas senyuman Zain tak kalah manis.Ia memejamkan matanya dan mencoba melawan rasa takutnya. Ia mengambil nafas dalam dan mengeluarkan secara perlahan.Dirasa cukup tenang, Aurel membuka matanya dan menatap wajah Reno yang menyunggingkan senyum kepadanya."Aurel, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi!" Reno

  • Setelah Pernikahan    #108

    Zain perlahan meletakkan tubuh mungil Aurel di atas ranjang mereka. Suami Aurel itu memutuskan untuk membawa nya pulang ke apartemen nya.Selema perjalanan, Aurel hanya diam saja sembari menatap kosong keluar jendela. Zain tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya ini.Bahkan, sekarang istrinya itu masih menatap lurus kedepan dengan tatapan kosongnya. Dibelainya lembut rambut Aurel dan diciumnya kening sang istri.Sungguh, melihat Aurel seperti ini membuat hatinya sakit. Ia yakin, luka itu terlalu dalam sehingga membuat istrinya menjadi seperti ini."Sayang, bicaralah sesuatu! jangan membuatku kawatir! atau mau aku panggilkan dokter?" Zain berusaha mengajak bicara dengan Aurel.Namun, Aurel masih diam membisu tak merespon pertanyaan nya. Membuat Zain semakin kawatir.Zain melepas genggaman tangan nya dan ingin beranjak menelpon dokter, karena dia takut terjadi sesuatu pada sang istri."Tolong jangan pergi, temani aku!" Aurel mengeratkan genggaman nya membuat Zain urung melangk

  • Setelah Pernikahan    #107

    Zain dan Aurel sampai lebih dulu di restauran milik Abi. Namun, lelaki itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya."Eh, Aurel, nunggu Abi ya?" tanya Gita yang baru saja keluar dari arah dapur dan mendapati Aurel dan seorang pria.Ia yakin itu adalah suami adik bosnya ini. Ia tersenyum ramah pada lelaki yang baru ia temui ini."Iya Kak, kok Abi telat datangnya ya? padahal dia yang nyuruh aku buat datang!" jawab Aurel sedikit kesal."Mungkin kena macet! tunggu saja di ruangan nya, aku akan membuatkan minuman dan mengantarkan nya kesana!" "Gak usah Kak, aku tunggu di sini saja!" tolak Aurel."Ya sudah kalau begitu, aku ambilkan minum dulu atau kalian mau sarapan?""Minum saja Kak, kami sudah sarapan tadi!" Gita mengangguk dan kembali ke dapur untuk membuatkan minum adik dan dan adik ipar bosnya ini.Tak berselang lama Gita masuk ke dapur, Abi datang dan menyapa mereka berdua. Abi tersenyum menatap sang adik dan memeluknya."Jadi bagaimana? kalian udah balikan?" tanya Abi to the poin.

  • Setelah Pernikahan    #106

    "Jangan bicara sembarangan Abi, aku tahu kau hanya ingin membuatku tidak mengganggu Aurel! itu sebabnya kau bilang dia sudah bersuami." Ucap Reno tak percaya.Ya, ia yakin Abi hanya mengarang cerita agar dirinya tidak mengganggu kehidupan Aurel! tetapi, jika benar itu terjadi, dia tidak akan menyerah begitu saja.Aurel sangat mencintainya, ia yakin cinta itu masih tetap untuknya dan Aurel pasti mau kembali bersamanya karena mereka masih saling mencintai."Terserah kalau kau tak percaya!" jawab Abi enteng."Dengar, aku tidak akan membiarkan kau mengganggu adikku lagi! sebelum aku kehilangan kesabaran, lebih baik kau segera pergi dari sini dan jangan pernah muncul di hadapanku maupun di hadapan Aurel!" ancam Abi dan segera meninggalkan Reno sendirian.Sementara Reno masih diam membisu, rasanya sungguh tak percaya jika Aurel sudah menikah. Ah, ini pasti hanya akal-akalan Abi saja.Reno lebih memilih pergi dari sana dan berniat besok akan kembali lagi dengan harapan bisa bertemu dengan Au

  • Setelah Pernikahan    #105

    Aurel perlahan membuka matanya, ia menatap langit-langit kamar yang nampak asing baginya. Ia mengerutkan keningnya, sembari berusaha mengingat apa yang sudah terjadi?Ah, tadi siang dia tak sengaja bertemu dengan Reno dan berakhir meminta tolong pada suaminya untuk mengantarkan nya pulang.Bahkan, dia menolak saat Zain ingin membawanya ke rumah sakit! tapi, dengan tegas dia menolak dan meminta pulang.Setelah itu ia tidak mengingat apapun dan sekarang dirinya terbangun di kamar yang sangat asing baginya.Aurel mendudukkan tubuhnya dan menyenderkan punggungnya di kepala ranjang. Ia mengedarkan pandanganya, mencari sosok yang sudah membawanya kemari.Tatapan matanya, terhenti pada sebuah bingkai yang terpajang diatas nakas. Di sana ada foto dirinya dan Zain saat menikah.Aurel semakin bingung dan bertanya-tanya di mana dirinya saat ini. Pasalnya, jika ia berada di rumah Zain, ia merasa sangat asing dengan kamar ini.Jika bukan di rumah Zain, tetapi kenapa ada foto pernikahan nya di sini

DMCA.com Protection Status