Setelah Kau Mendua

Setelah Kau Mendua

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Oleh:  YuRaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
121Bab
56.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Aira sudah hilang rasa terhadap sang suami setelah mengetahui perselingkuhan pria itu. Namun, Aira masih tetap bertahan dengan pernikahan karena ia belum mampu untuk menghidupi dirinya sendiri. Selain itu, Aira takut Alan akan mengambil alih Kenzo, anak semata wayang mereka. Lantas, apa yang akan Aira lakukan? Mampukah ia membuat suaminya menyesal telah menyakiti hatinya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Hasrat Yang Keliru

"Geli ah, kamu kebiasaan deh suka kayak gitu." Firda menggeliat kegelian di tempat tidur apartemen Firda.

"Tapi kamu suka, kan?" sahut Alan sambil memeluk Firda. Ia pun melancarkan aksinya lagi. Terdengar desahan yang saling bersahutan dari mulut Alan dan Firda. Mereka sedang menikmati surga dunia di apartemen Firda.

Firda merupakan mantan kekasih Alan, mereka berpisah karena hubungan tidak direstui oleh orang tua Firda. Status sosial yang membuat mereka tidak bisa bersatu. Firda menikah dengan laki-laki pilihan papanya, tentu saja seorang pengusaha sukses.

Alan yang hanya seorang pegawai di sebuah CV yang bergerak di bidang konstruksi, dianggap tidak sepadan dengan keluarga Firda, pengusaha batubara dan memiliki usaha lainnya.

Drtt….drtt… ponsel Alan berdering. Mereka yang sedang dalam kondisi menuju puncak pun langsung kesal. Alan segera melihat ke ponselnya, sebuah nama terpampang di layar ponsel itu. Aira, istri dan ibu dari anak tunggalnya, Kenzo.

"Maaf sayang, aku tadi lupa men-silent ponselku," kata Alan pada Firda. Alan pun menonaktifkan ponselnya.

"Tadi kan sudah aku bilang, silent ponselnya," gerutu Firda.

"Maaf Sayang," bisik Alan sambil menggoda Firda. Mereka pun melanjutkan sesuatu yang sempat tertunda.

Di tempat lain, Aira tampak cemas. Ia sedang menggendong Kenzo, anak lelakinya yang sedang demam tinggi. Berkali-kali ia menelpon Alan, tadi sempat tersambung tapi sekarang malah tidak aktif. Akhirnya ia berinisiatif untuk pergi ke

rumah sakit.

Aira langsung mengambil tas perlengkapan Kenzo sambil menunggu taksi online yang sudah ia pesan. Ia juga membawa beberapa keperluannya, ia khawatir jika nanti Kenzo di rawat inap.

Tin..tin.. terdengar bunyi klakson mobil. Aira segera keluar membawa tas dan menggendong Kenzo. Anak lelaki berusia dua tahun itu badannya bergetar, mungkin karena suhu tubuhnya yang terlalu tinggi.

"Sesuai aplikasi ya, Bu?" tanya sopir taksi online.

"Iya, Pak." Aira menjawab dengan nada bergetar, ia terlihat sangat cemas. Matanya berkaca-kaca melihat anak lelakinya tidak berdaya.

Pengemudi taksi yang melihat Aira dari kaca spion, merasa kasihan dengan penumpangnya itu.

"Maaf, Bu. Anaknya kenapa?" tanya laki-laki itu.

"Demam tinggi, Pak. Makanya mau saya bawa ke rumah sakit."

"Ibu harus tetap tenang, supaya anaknya juga tenang. Insyaallah anak Ibu akan baik-baik saja," kata pengemudi itu lagi.

Aira menarik nafas panjang, kemudian tersenyum.

"Terima kasih untuk sarannya, Pak."

"Sama-sama, Bu."

Tak berapa lama sampailah mereka di sebuah rumah sakit. Setelah membayar ongkos taksi, Aira bergegas keluar dari taksi dan menuju ke ruang UGD. Kenzo segera ditangani oleh dokter jaga. Aira menunggu dengan cemas.

Drtt….drtt ponselnya berbunyi. Ia berharap panggilan dari Alan suaminya. Ternyata dari nomor yang tidak ia kenal. Biasanya ia malas menerima panggilan dari nomor yang tidak terdaftar di ponselnya. Tapi entah kenapa ia langsung menerima panggilan itu.

"Selamat siang, Bu. Saya pengemudi taksi tadi. Tas Ibu ketinggalan di mobil saya. Saya sekarang ada di depan pintu ruang UGD." Ternyata pengemudi taksi yang menelponnya.

"Iya, Pak." Aira bergegas keluar menemui pengemudi taksi tadi. Tampak pengemudi taksi itu membawa tas Aira yang berisi pakaian Kenzo dan keperluan pribadinya.

"Maaf Pak, saya lupa membawa tas saya. Tadi saya buru-buru turun," kata Aira sambil menerima tas dari laki-laki itu.

"Iya, Bu. Nggak apa-apa, namanya juga orang sedang cemas. Bagaimana anak Ibu?"

"Sedang ditangani oleh dokter, Pak."

"Syukurlah, Ibu harus tetap tenang. Anak Ibu sudah berada di tangan yang tepat. Saya permisi dulu, Bu," pamit laki-laki itu.

"Iya, Pak. Terima kasih."

*

Alan membuka pintu pagar rumahnya yang tampak tertutup. Biasanya sore-sore seperti ini, Kenzo dan Aira berada di luar menunggunya pulang. Kemudian memasukkan mobil ke depan garasi. Ia pun membuka garasi, ternyata terkunci.

Berkali-kali ia memanggil Aira, tapi tetap tidak ada jawaban. Akhirnya ia masuk ke mobil untuk mengambil kunci garasi dan kunci rumah yang selalu ia bawa. Karena terkadang ia pulang larut malam, kasihan kalau harus membangunkan istrinya itu.

Alan memasukkan mobil ke dalam garasi, kemudian mengunci pintu garasi dan masuk ke ruang keluarga. Ia merasa heran melihat kondisi rumah yang tampak sepi. Biasanya begitu mendengar suara mobilnya, Kenzo langsung berlari menghampirinya.

"Aira! Kenzo!" panggil Alan.

Tidak ada jawaban juga. Ia pun segera mandi, walaupun setelah menggapai surga dunia bersama Firda tadi, ia sudah mandi. Guyuran air dari shower mendinginkan kepalanya yang terasa ruwet karena pekerjaan dikantornya tadi.

Ia juga membayangkan ketika mandi bersama Firda di apartemen Firda. Mereka sering melakukan ini sejak satu bulan yang lalu. Hampir setiap istirahat siang Alan menyambangi Firda untuk saling melepaskan hasrat yang keliru. Mereka melakukannya di apartemen Firda atau di hotel. Mereka sudah memiliki pasangan masing-masing, tapi masih mencari yang lain. Dengan alasan merajut kisah mereka yang telah lalu.

Alan berjalan ke ruang makan untuk mengisi perutnya yang terasa lapar. Ternyata tidak ada apapun disana.

"Ngapain saja sih kerjaan Aira, sampai tidak ada apapun untuk dimakan," gerutu Alan. Alan kembali lagi ke kamarnya.

Ia pun mencari ponselnya untuk menghubungi Aira. Ia baru tersadar ketika melihat ponselnya yang dalam keadaan tidak aktif. Segera Alan mengaktifkan ponselnya, ternyata banyak sekali panggilan tak terjawab dari Aira.

Tiba-tiba ponselnya berdering, panggilan dari Firda. Ia pun melupakan niatnya yang tadi mau menelpon istrinya.

"Ada apa Sayang? Baru beberapa jam nggak ketemu kok sudah rindu," kata Alan ketika menerima panggilan dari Firda.

"Iya, aku kok selalu kangen sama kamu ya? Rasanya ingin selalu di dekatmu." Suara Firda terdengar sangat mendayu-dayu. Membuat hati Alan berdesir.

Alan segera memutuskan panggilan dan kemudian melakukan videocall.

"Kok berani VC an, memang istrimu kemana? Aman?" tanya Firda yang sudah tampak di layar ponsel Alan hanya mengenakan pakaian dalam saja.

"Lagi keluar, tenang saja, aman kok." Alan meneguk air liurnya melihat Firda yang tampak sangat menarik di matanya.

Firda tahu kalau Alan sudah sangat tergoda padanya, ia pun sengaja memancing Alan dengan menyentuh area pribadinya sendiri. Alan menjadi tegang melihat apa yang dilakukan Firda.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Isabella
keren ceritanya ayo thoer buat Alan menyesal telah menyakiti aira
2024-04-13 11:41:49
1
121 Bab
Hasrat Yang Keliru
"Geli ah, kamu kebiasaan deh suka kayak gitu." Firda menggeliat kegelian di tempat tidur apartemen Firda."Tapi kamu suka, kan?" sahut Alan sambil memeluk Firda. Ia pun melancarkan aksinya lagi. Terdengar desahan yang saling bersahutan dari mulut Alan dan Firda. Mereka sedang menikmati surga dunia di apartemen Firda.Firda merupakan mantan kekasih Alan, mereka berpisah karena hubungan tidak direstui oleh orang tua Firda. Status sosial yang membuat mereka tidak bisa bersatu. Firda menikah dengan laki-laki pilihan papanya, tentu saja seorang pengusaha sukses.Alan yang hanya seorang pegawai di sebuah CV yang bergerak di bidang konstruksi, dianggap tidak sepadan dengan keluarga Firda, pengusaha batubara dan memiliki usaha lainnya.Drtt….drtt… ponsel Alan berdering. Mereka yang sedang dalam kondisi menuju puncak pun langsung kesal. Alan segera melihat ke ponselnya, sebuah nama terpampang di layar ponsel itu. Aira, istri dan ibu dari anak tunggalnya, Kenzo."Maaf sayang, aku tadi lupa men-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Menuntaskan Yang Tertunda
Alan tiba-tiba mengakhiri panggilan video itu. Firda menjadi sangat kesal, karena ia sendiri sudah mulai tegang juga."Pasti Alan takut ketahuan istrinya. Huh!" Firda hanya menggerutu saja, kemudian ia memakai pakaiannya yang tadi sempat ia buka ketika melakukan panggilan video.Ia melirik jam pada ponselnya, menunjukan pukul enam sore. Ia merasa kesepian di apartemen ini. Bara Syahreza, suami Firda sedang keluar kota selama satu Minggu untuk urusan pekerjaan. Ini hari keempat Bara pergi. Mereka sudah menikah selama tiga tahun dan sampai hari ini belum dikarunia anak. Firda pernah sekali mengalami keguguran. Setelah itu belum hamil lagi.Pertemuannya kembali dengan Alan, membuat gejolak gairahnya naik lagi. Ia merasa jatuh cinta lagi kepada Alan, apalagi Bara selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bara sebagai direktur di perusahaan papanya Bara, selalu bepergian. Sedangkan Firda, ia juga bekerja di perusahaan papanya sendiri.Kehadiran Alan membuat hidup Firda semakin berwarna, walaupun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Merasa Bersalah
Sampai di rumah, rumah dalam keadaan gelap, Alan semakin bingung dengan kondisi ini. Ia pun masuk ke dalam rumah."Kemana kamu Aira? Apakah kamu minggat? Tapi nggak mungkin, kita kan nggak ada masalah apa-apa," kata Alan dalam hati. Ia segera masuk ke kamarnya, mengecek lemari pakaian."Masih ada pakaian Aira dan Kenzo. Kemana mereka ya?"Alan membuka ponselnya. Ternyata masih dinonaktifkan. Begitu diaktifkan, ada panggilan tak terjawab dari Aira dan beberapa pesan. Ia pun membuka pesan itu.[Mas, Kenzo dirawat di rumah sakit.]Alan gemetar membaca pesan dari Aira yang singkat, padat dan jelas. "Maafkan Ayah, Kenzo. Ayah tidak tahu," kata Alan dengan pelan, matanya berkaca-kaca."Bodoh sekali aku, coba tadi aku tidak menonaktifkan ponselku. Kalau terjadi apa-apa dengan Kenzo, aku pasti akan menyesalinya seumur hidupku. Bodoh sekali aku!" rutuk Alan pada dirinya sendiri. Ia pun menelpon Aira. Tidak ada jawaban dari Aira. Alan menjadi cemas."Aira, tolong angkat teleponnya. Jangan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Merindukan Goyanganmu
"Jangan sampai asam lambung naik." Aira masih bermonolog dalam hati. Akhirnya ia terlelap dalam mimpi, sambil mengeloni Kenzo. Ceklek! Alan membuka pintu kamar Kenzo. Ia melihat Aira tertidur di tempat tidur sambil memeluk Kenzo. Dipandanginya wajah kedua orang yang menjadi tanggung jawabnya itu. Istri dan anaknya yang sangat ia sayangi, tapi sekarang ada sesuatu yang lain dihatinya.Alan melihat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Wajar saja kalau Aira tertidur. Tadi waktu ia membeli makan, bertemu dengan temannya. Ia ngobrol sampai lupa waktu. Kemudian Firda menelponnya. Kalau sudah berhubungan dengan Firda, Alan bisa lupa segalanya."Dek, bangun! Ayo makan dulu," kata Alan sambil membangunkan Aira. Aira pun menggeliat dan bangun. Selanjutnya ia beranjak dari tempat tidurnya. Aira membuka bungkusan yang dibawa oleh Alan. Sate ayam dan beberapa makanan cemilan. "Ayo makan, Mas," tawar Aira."Kamu saja yang makan. Aku tadi sudah makan sambil nunggu sate ini."Aira makan den
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Begitu Bodohnya Aku
"Dek, kamu kok bangun," kata Alan yang tampak terkejut melihat Aira duduk dan menatap tajam padanya. Alan tersenyum untuk menghilangkan gugup, kemudian duduk di sebelah Aira."Kamu tidur saja, tadi kan sudah capek mengurus Kenzo. Biar sekarang aku." Alan berkata dengan penuh perhatian, seolah-olah ia adalah suami yang baik."Katakan dengan jujur, Mas. Siapa perempuan itu!" "Apa yang kamu katakan? Perempuan apa?" Alan masih berusaha bersikap tenang."Perempuan yang menelponmu!" tegas Aira."Bukan perempuan, itu Herdi. Ia bertanya tentang laporan yang tadi aku berikan." Lagi-lagi Alan berusaha bersikap wajar. Herdi adalah teman satu kantor Alan, Aira juga mengenal Herdi dan istrinya."Jangan berbohong, Mas!""Sayang, kamu kebanyakan nonton berita perselingkuhan artis. Jadi kamu bawaannya curiga denganku.""Mas, kenapa Mas merindukan goyangan Herdi. Memangnya Mas ngapain dengan Herdi? Main kuda-kudaan? Seintim itukah hubunganmu dengan Herdi?"Wajah Alan tampak pucat, ia sangat gugup. K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Bagaimana Rasanya?
Alan yang mendengar teriakan Aira, segera mendekati Aira."Darah apa?" tanya Alan.Aira menunjukkan selangkangannya yang keluar darah segar."Tenang, Sayang. Aku panggil perawat dulu." Alan segera berlari mencari perawat jaga. Tak berapa lama, dua orang perawat berusaha mendekati Aira yang masih tampak terduduk di lantai. Perawat itu melakukan pertolongan pertama pada Aira."Apakah Ibu sedang hamil?" tanya seorang perawat.Aira menggelengkan kepala, karena ia merasa tidak hamil."Oke, kami akan membawa Ibu ke ruang IGD untuk melakukan tindakan yang tepat."Seorang perawat berusaha menelpon seseorang, sepertinya ia meminta orang tersebut untuk mengantarkan brankar. Tidak menunggu lama, seorang perawat laki-laki masuk ke dalam kamar sambil mendorong brankar.Dengan dibantu Alan, perawat itu berusaha mengangkat tubuh Aira dan meletakkannya di brankar."Bapak disini saja, menunggui anaknya. Biar kami yang mengurus Ibu."Alan hanya bisa mengangguk pasrah, pikirannya menjadi tidak karuan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-03
Baca selengkapnya
Beban Hidup
"Alan sudah bosan denganmu, karena itu ia mencari kehangatan bersamaku. Katanya aku lebih hot daripada kamu," sahut Firda. Ia sengaja tidak membahas tentang suaminya. Ia ingin membuat mental Aira jatuh."O ya? Alan itu hanya ingin mencari sensasi lain. Denganmu ia melakukannya hanya nafsu belaka, tapi denganku melakukannya penuh cinta. Karena aku sah dimata hukum agama dan negara. Sedangkan kamu tak ubahnya hanya sebagai terminal saja. Jangan-jangan kamu melakukannya tidak hanya dengan Alan dan suamimu. Tapi dengan banyak laki-laki. Atau kamu open BO?" Aira membalas kata-kata Firda dengan penuh percaya diri. Ia tidak mau terlihat lemah."Firda, aku ingatkan kamu. Kalau kamu masih menghubungi Alan, aku tidak segan-segan akan menyebar foto-foto seksimu. Bagaimana reaksi suami dan orang tuamu ketika melihat itu. Bukankah kamu dulu tidak disetujui menikah dengan Alan? Pasti orang tuamu bisa marah besar, atau mungkin jantungan dan stroke!" Aira semakin berani menantang Firda.Firda yang sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya
Menghabiskan Uang Suami
"Kenapa sih masalah datang bertubi-tubi? Ketahuan selingkuh, anak istri sakit, adik minta iPhone dan Mama menyebutku durhaka," kata Alan dalam hati sambil mengusap kasar wajahnya karena kesal. Ia hanya bisa merutuki apa yang ia alami."Mas, perutku sakit sekali," kata Aira, ia pura-pura kesakitan untuk melihat reaksi Alan.Alan tersentak dalam lamunannya, kemudian ia langsung membopong tubuh Aira ke tempat tidur. Menyelimuti tubuh Aira."Perlu aku panggilkan perawat?" tanya Alan dengan wajah yang cemas."Nggak usah, biar aku istirahat saja." Aira memegangi perutnya."Seharusnya Kenzo punya adik," kata Aira dengan pelan. Alan merasa tertampar mendengar kata-kata Aira."Maafkan aku, aku nggak tahu kalau kamu hamil." Mata Alan tampak berkaca-kaca sambil mengelus perut Aira."Aku benar-benar menyesal telah melukaimu." Alan melanjutkan ucapannya.Aira hanya terdiam, ia masih belum bisa memaafkan perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya. Ponsel Aira yang berdering. Terpampang nama Oma K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-20
Baca selengkapnya
Manja Sekali
"Aira sakit, Ma.""Sakit apa? Manja sekali, sampai-sampai suaminya nggak boleh kerja." Dewi langsung masuk ke dalam rumah, ia datang bersama dengan Trisa."Dimana anak istrimu?" tanya Dewi yang kemudian duduk di sofa. "Istirahat di kamar, Ma. Mereka sedang sakit."Belum sempat Dewi berkata lagi, terdengar suara bel berbunyi. Alan segera menemui tamu yang datang. Ternyata tukang laundry, Alan pun masuk kembali untuk mengambil pakaian kotor."Siapa tamunya?" tanya Dewi. Alan hanya diam, karena ia tahu kalau mamanya pasti mau mengomel."Kayaknya tukang laundry, Ma," sahut Trisa ketika melihat Alan membawa dua kantong plastik besar. Alan tetap diam.Alan masuk ke ruang keluarga lagi setelah tukang laundry pulang. Belum sempat Alan duduk, bel berbunyi lagi. Alan kembali berjalan ke depan, karena ia yakin kalau yang datang ini adalah makanan yang ia pesan."Wah enak sekali istrimu ya? Dengan alasan sakit nggak sempat mencuci baju dan masak. Ini namanya pemborosan!" sindir Dewi ketika melih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya
Durhaka
"Ibu, maem." Kenzo merengek minta makan."Kenzo lapar ya?" tanya Aira sambil mengelus kepala Kenzo.Kenzo menganggukkan kepala. Sebenarnya Aira malas menemui Dewi, tapi karena Kenzo lapar, mau tidak mau Aira harus keluar dari kamar. Ia menyiapkan mental untuk bertemu dengan mama mertuanya."Akhirnya kamu keluar kamar juga? Jangan-jangan dari tadi kamu sengaja tidak mau menemui Mama." Dewi langsung nyerocos melihat Aira berjalan tertatih-tatih menggendong Kenzo. Tidak ada rasa iba sedikitpun melihat menantunya yang sedang sakit, atau sekedar menyapa cucunya. Alan yang melihat kondisi Aira, segera mendekati Aira dan menggendong Kenzo."Aku benar-benar tidur, Ma. Suara Mama yang keras tadi mengagetkan aku dan Kenzo." Aira menjawab ucapan Dewi."Alasan saja! Kata Alan kamu keguguran ya? Apa kamu nggak KB? Kenzo masih kecil kok sudah mau dikasih adik," omel Dewi. Aira hanya diam."Selalu saja aku yang salah," kata Aira dalam hati."Ma, sudahlah, nggak usah ngomel," kata Alan."Bela terus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-21
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status